Suara.com - China mengecam pemerintahan Amerika Serikat karena memberlakukan aturan pembatasan pada Huawei. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijan, mengatakan hal ini akan menghambat perkembangan teknologi dan industri secara global.
"Ini akan sangat mengganggu pertukaran teknologi dan pertukaran perdagangan kedua negara dan dunia pada umumnya, juga akan merusak rantai industri dan rantai pasokan global," kata Zhao, dikutip dari Aljazeera, Minggu (14/3/2021).
"Amerika Serikat harus segera menghentikan penindasan terhadap perusahaan China dan memperlakukan perusahaan China secara adil dan tidak diskriminatif," tambahnya.
Pemerintah Amerika Serikat telah menerapkan kebijakan pembatasan Huawei lebih ketat mulai minggu ini. Pihak negara itu membuat larangan yang lebih eksplisit tentang ekspor komponen seperti chip semikonduktor, antena, dan baterai untuk perangkat 5G Huawei.
Mereka juga membuat larangan yang sama untuk pemegang lisensi lainnya. Sebelumnya, beberapa perusahaan masih bisa bekerja sama dengan Huawei karena telah menerima lisensi yang memungkinkan mereka untuk menyimpan komponen pengiriman ke produsen asal China ini.
Akibat dari kebijakan itu, saham beberapa perusahaan China seperti Fiberhome Telecommunication Technologies Company dan Shennan Circuits Company turun lebih dari 1 persen pada Jumat (12/3/2021).
Sementara perusahaan saingannya ZTE Corp turun 1,8 persen di Shenzhen, meskipun di Hong Kong tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei menyatakan kesediaannya berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Dari pertemuan itu, dia berharap adanya kebijakan terbuka dari Amerika Serikat untuk Huawei.
"Saya akan menyambut panggilan dari Biden. Saya akan berbicara dengannya tentang perkembangan umum. Amerika Serikat dan China perlu mengembangkan ekonomi mereka, karena ini baik untuk masyarakat dan keseimbangan keuangan kami," kata Zhengfei.
Baca Juga: Pengadilan Amerika Tunda Putusan untuk Masukkan Xiaomi ke Daftar Hitam
Menurutnya, apabila pemerintah Biden mengizinkan perusahaan Amerika Serikat untuk memasok barang ke pelanggan China, maka itu akan memberikan peluang bagi kinerja keuangan mereka.
Sebaliknya, jika produksi Huawei meningkat, maka perusahaan Amerika Serikat dapat menjual barang produksi mereka jadi lebih banyak.
"Ini adalah win-win solution. Saya yakin pemerintah baru akan mempertimbangkan kebijakan mereka. Kami masih berharap dapat membeli banyak komponen, suku cadang, dan mesin. Sehingga perusahaan Amerika Serikat juga dapat berkembang dengan ekonomi China," kata Zhengfei.
Sebagai informasi, Huawei saat ini tidak dapat melakukan bisnis dengan perusahaan Amerika Serikat.
Hal ini dikarenakan Presiden Trump telah menempatkan Huawei dalam daftar hitam Departemen Perdagangan Amerika Serikat dengan alasan adanya ancaman keamanan nasional.
Akibatnya, Huawei tidak dapat menggunakan sistem operasi Android dari Google, yang berujung pada terhambatnya bisnis smartphone mereka di luar China.
Berita Terkait
-
Kenalan dengan Teknologi Hijau AWG, Ketika Udara Bisa Diolah Jadi Air Bersih Layak Minum
-
Pemerintah Berencana Batasi Game Online Buntut Tragedi SMAN 72, Ikuti Kebijakan China?
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
-
HP Paling Tipis Huawei Siap Diburu, Harga Mulai Rp 9 Jutaan
-
5 Rekomendasi Mobil China Mulai Rp13 Jutaan Paling Populer di Indonesia, Desain Lucu Biaya Irit!
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Bocoran iPhone Masa Depan: Kamera Selfie Bakal 'Hilang'
-
Update 20 Kode Redeem FC Mobile 11 November 2025, Klaim Gems dan Pemain 111-113 Gratis
-
PUBG Mobile Terancam Diblokir Prabowo, Komdigi Minta Game Online Patuh Aturan
-
Infinix XBOOK B14 Meluncur ke Indonesia, Laptop Tangguh dengan Sertifikasi Militer
-
Rincian Fitur Baru One UI 8 Samsung Galaxy A56, Ada AI Image Generator Nano Banana
-
Misteri Abad ke-20 Terpecahkan: Lubang Aneh di Peru Diduga sebagai Pasar Kuno
-
23 Kode Redeem FC Mobile 11 November 2025 Lengkap dengan Panduan Farm Gems dan Pemain OVR 113
-
31 Kode Redeem FF 11 November 2025, Skin Halloween Masih Tersedia Hingga Hadiah Baru
-
Layar Ponsel Tiba-Tiba Hitam Tapi Masih Menyala? Ini 10 Cara Memperbaikinya Sendiri
-
Penelitian Baru Ungkap Rahasia di Balik Leher dan Kaki Panjang Jerapah