Suara.com - Pembuat vaksin virus Corona (Covid-19) Pfizer sedang melakukan uji klinis Tahap I untuk pil pertama yang dirancang mengobati infeksi Covid-19.
Uji klinis berlangsung di Brussel, Belgia, menargetkan enzim spesifik yang dibutuhkan virus untuk mereplikasi di dalam sel inang.
Perusahaan berharap pil buatannya yang diberi nama PF-07321332 akan melawan infeksi setelah muncul pertama kali.
"Mengatasi pandemi Covid-19 membutuhkan pencegahan melalui vaksin dan pengobatan yang ditargetkan bagi mereka yang tertular virus," kata Mikael Dolsten, Presiden Worldwide Research, Development and Medical of Pfizer.
Menurutnya, mengingat cara virus bermutasi dan dampak global yang masih berkelanjutan, penting untuk memiliki akses ke pilihan terapeutik baik sekarang maupun setelah pandemi.
Dolsten menambahkan pihaknya merancang PF-07321332 sebagai terapi oral, yang dapat diresepkan pada pasien dengan gejala pertama infeksi tanpa mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit.
Pada saat yang sama, kandidat antivirus intravena Pfizer merupakan pilihan pengobatan potensial baru untuk pasien yang dirawat di rumah sakit. Bersama-sama, keduanya dapat melengkapi vaksinasi.
Dilansir dari ILF Science, Kamis (29/4/2021), PF-07321332 adalah protease inhibitor, yang secara langsung mencegah produksi partikel virus di dalam inang.
Jika virus tidak dapat mereplikasi dalam jumlah besar, itu akan menghentikan infeksi.
Baca Juga: Teliti Vaksin Pfizer, Inggris Tak Temukan Efek Samping Radang Jantung
Penghambat protease banyak digunakan dalam pengobatan HIV dan Hepatitis C, tetapi meskipun terbukti efektif dalam memerangi Covid-19 dan virus Corona lainnya, dalam percobaan kultur sel, itu belum terbukti aman dan efektif pada manusia.
Di sisi lain, Pfizer juga sedang menguji PF-07304814, protease inhibitor yang diberikan secara intravena yang saat ini sedang diujicoba pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Uji klinis PF-07321332 masih berlangsung dan melibatkan hingga 60 sukarelawan dewasa yang sehat. Uji klinis ini dijadwalkan berakhir pada 25 Mei.
Dalam uji coba tersebut, para ahli menguji keamanan dan tolerabilitas serta mengamati bagaimana senyawa tersebut bergerak melalui tubuh sukarelawan yang sehat.
Uji coba lebih lanjut akan dilakukan pada kelompok yang lebih besar, untuk menguji keamanan dan kemanjuran obat sebelum diberi label sebagai agen terapeutik terhadap Covid-19.
Berita Terkait
-
Studi Awal: Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Aman dan Efektif untuk Ibu Hamil
-
Sebentar Lagi, Avigan Kembali Diuji Sebagai Obat Covid-19 di Jepang
-
Tekan Kasus Covid-19, Brasil Rencana Beli 100 Juta Dosis Vaksin Pfizer
-
Uji Klinis Vaksin Nusantara Disetop, Riset Dilanjutkan untuk Non-Komersial
-
Dua Wanita Hamil di Hong Kong Keguguran setelah Vaksinasi Covid-19 Pfizer
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Teknologi Bertemu Seni: SMARTFREN Malam 100 Cinta 2025 Tampilkan Orkestra Digital untuk Negeri
-
Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber
-
Garmin Instinct Crossover AMOLED: Perpaduan Ketangguhan dan Keanggunan dalam Satu Smartwatch Hybrid
-
Redmi Turbo 5 Bakal Lebih Tangguh dengan Baterai Jumbo
-
Microsoft Dikecam Akibat Fitur Gaming Copilot yang Langgar Privasi
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh