Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia mengatakan keberadaan tim untuk keamanan siber yakni Computer Security Incident Response Team (CSIRT) penting untuk memperkuat pertahanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dari serangan siber.
"Membangun dan mengonsolidasikan sistem proteksi pada seluruh infrastruktur informasi vital ini juga menjadi tugas pokok CISRT dalam konteks kita melindungi sistem pemerintahan berbasis elektronik," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam peluncuran Computer Security Incident Response Team (CSIRT) LIPI 2021 di Jakarta, Senin (28/6/2021).
Hinsa mengatakan BSSN memelihara kesigapan dan ketahanan siber nasional menghadapi ancaman siber. Dalam mewujudkannya, CISRT memainkan peranannya untuk mengamankan infrastruktur informasi digital.
CISRT akan melaksanakan tugas menghadapi serangan yang bersifat teknis supaya pada sistem elektronik yang ada di suatu lembaga tidak terjadi serangan atau gangguan.
"Sebagaimana kita mengamankan sistem elektronik yang ada di lembaga atau pemerintahan, di unit kerja suatu lembaga yaitu supaya jangan diserang atau jangan sampai terjadi di situ serangan khususnya bersifat teknis," ujarnya.
Penguatan keamanan siber penting, apalagi saat ini semua objek vital sudah saling terkoneksi atau adanya ketergantungan suatu sistem elektronik dengan yang lain sehingga ketika salah satu mengalami gangguan maka akan memengaruhi operasional atau fungsi yang lain.
Misalnya, jika terjadi serangan siber yang mengakibatkan pembangkit listrik tidak berfungsi, maka tidak terjadi aliran listrik sehingga mengakibatkan gangguan pada transaksi finansial, sistem transportasi dan sistem telekomunikasi.
"Itu harus dicegah," katanya.
Hinsa menuturkan pembentukan CISRT sejalan dengan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik. CISRT berperan sebagai monitor dan penyediaan pemulihan dari insiden keamanan siber.
Baca Juga: BSSN: Terjadi 448.491.256 Serangan Siber di Indonesia selama Januari - Mei 2021
Pada 2020-2024 ditargetkan sebanyak 121 CISRT dibangun,sedangkan pada 2021 ditargetkan sebanyak 35 CISRT harus dibangun. [Antara]
Berita Terkait
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Pelindung Digital Buatan Anak Bangsa Ini Hadir di Tengah Maraknya Ancaman Online
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Situs Web Kamu Bisa Jadi Sarang Konten Ilegal Tanpa Sadar, Ini Modus Kejahatan Siber Terbaru!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026