Suara.com - Fenomena jatuhnya asteroid ke bumi, meteorit, seringkali menarik perhatian masyarakat.
Terkadang, benda ini juga disalahgunakan untuk pengobatan medis dan ada yang menyimpannya sebagai koleksi pribadi.
Sayangnya, hal itu tidak dianjurkan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin.
Ia memaparkan, kegiatan itu ilegal dan melarang Undang-Undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.
"Berdasarkan pasal 58 UU Keantariksaan, setiap orang dilarang menghilangkan atau mengubah benda yang jatuh dari antariksa. Apalagi disimpan untuk koleksi pribadi," kata Thomas dalam webinar Asteroid Day yang dilakukan secara virtual, Rabu (30/6/2021).
Thomas mengatakan, hal ini dilakukan demi menghindari masyarakat dari bahan atau zat yang ada di dalam kandungan meteorit.
Tidak menutup kemungkinan bahwa meteorit itu beracun dan membahayakan tubuh.
Selain itu, LAPAN juga menyebut bahwa penemuan meteorit itu akan diteliti dan diidentifikasi lebih dulu.
Apabila masyarakat ada yang menemukan meteorit, mereka wajib melapor ke pihak berwajib yang selanjutnya diteruskan ke LAPAN untuk penelitian.
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Manusia Berhenti Hidup Nomaden
"Ada pidananya kalau diambil. Kami harus teliti dulu apa yang ada dalam kandungan meteorit. Jadi tidak bisa asal disalahgunakan, seperti yang kemarin ramai digunakan untuk keperluan medis dari air campuran meteorit," ungkapnya.
Thomas mengaku, meteorit yang perlu diteliti adalah benda yang berbahan besi. Sebab, benda antariksa itu dikatakan paling langka.
Ia juga mengatakan, banyak masyarakat masih percaya mitos bahwa meteorit berbahan besi adalah bahan yang dipakai nenek moyang untuk membuat keris di zaman dulu.
Karena itulah banyak kolektor meteorit yang bersedia membayar mahal demi mendapatkan bahan tersebut.
Thomas tak melarang apabila masyarakat mau mengambil meteorit yang jatuh untuk koleksi pribadi, yapi jika itu hanya meteorit biasa yang berbahan batuan.
Sebab asteroid yang jatuh ke bumi itu sudah hal biasa.
Berita Terkait
-
Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021: Proses dan Daerah yang Dilintasi
-
Gerhana Matahari Cincin 10 Juni Tak Bisa Dinikmati di Indonesia
-
4 Grup F4 dari Berbagai Negara, Punya Indonesia Legend Banget!
-
Terungkap! Cahaya Misterius di Gunung Raung Banyuwangi Ternyata Meteor, Begini Kata Lapan
-
7 Potret Lawas Pemain Meteor Garden, Vanness Wu Bikin Pangling
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Android Rp 2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
-
4 Rekomendasi HP Android Mulai Rp 2 Jutaan Cocok untuk Live TikTok dan Anti-Lag
-
17 Kode Redeem FC Mobile Edisi 6 Desember 2025 dan Cara Klaimnya Biar Akun "GG"
-
25 Kode Redeem FF 6 Desember 2025, Berhadiah Arrival Animation Top Criminal
-
Huawei FreeBuds 7i Bawa 'Home Theater Mini' di Telinga dengan Audio 3D Imersif dan IP54
-
Maksimalkan 'Me Time' dengan Performa Buas, Lenovo Legion Tab Gen 3 Resmi Meluncur di Indonesia
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Indosat - Qualcomm Resmi Hadirkan Otomatisasi Jaringan Berbasis AI, Janjikan Era Baru Telekomunikasi
-
Cara Berlangganan Starlink Milik Elon Musk, Tak Perlu Pakai Pulsa!
-
5 Tablet RAM 16 GB untuk Produktivitas Kerja dan Multitasking, Solusi Pengganti Laptop