Suara.com - Dua fenomena langit yang menyambangi bumi dalam waktu dekat adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC) dan fase bulan baru. Fenomena ini akan terjadi pada tanggal 10 Juni 2021 di beberapa wilayah meliputi belahan bumi bagian Utara, terutama kawasan lingkar kutub.
Artinya, untuk wilayah Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021. Lalu, seperti apa proses berlangsungnya GMC ini?
Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari memiliki 3 jenis yaitu total, parsial dan cincin. Fenomena GMC terjadi pada saat bulan menghalangi sinar matahari dan bayangannya berada di atas bumi.
Bulan tidak sepenuhnya mengaburkan matahari karena letak bulan lebih jauh dari biasanya. Akibatnya, matahari tidak mengalami gerhana total, namun meninggalkan 'cincin api' di tepinya.
Gerhana ini terjadi bersamaan dengan fase bulan baru tepatnya 10 Juni 2021 dengan jarak 404,245 km dari bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Taurus.
Jika disesuaikan dengan waktu Indonesia bagian barat misalnya, dimulai pukul 15.21.20 WIB hingga 20.11.19. Kenampakan fase Puncak atau maksimumnya terjadi pada pukul 17.43.05 WIB. Kemudian fenomena tahap tengah atau 'cincin api' berlangsung selama maksimal 3 menit 51 detik.
Bulan membentuk konjungsi dengan matahari dan juga Merkurius, sehingga dapat disebut juga dengan konjungsi tripel bulan - merkurius - matahari. meskipun hal ini tidak dapat diamati secara kasat mata karena kecerlangannya yang rendah
Daerah yang Dilintasi Gerhana Matahari Cincin
Baca Juga: Ini Cara Melihat Gerhana Matahari Cincin Besok
Fenomena alam yang langka ini terjadi di wilayah yang dilintasi Umbara, seperti Kanada, Greenland, dan Rusia timur jauh. Tepatnya, Gerhana Matahari Cincin hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Bafin (Kanada) serta kawasan Siberia (Rusia).
Sementara itu, sebagian besar wilayah di Eropa, Rusia, Asia Tengah, dan Asia Timur hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian pada puncak gerhana.
Menurut laman LAPAN, fenomena gerhana matahari cincin 10 Juni 2021 tidak dapat disaksikan di wilayah Indonesia. Hal ini karena bayangan penumbra bulan yang jatuh di permukaan bumi tidak melintasi Indonesia. Sehingga bulan tidak akan menutupi matahari.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Android Rp 2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
-
4 Rekomendasi HP Android Mulai Rp 2 Jutaan Cocok untuk Live TikTok dan Anti-Lag
-
17 Kode Redeem FC Mobile Edisi 6 Desember 2025 dan Cara Klaimnya Biar Akun "GG"
-
25 Kode Redeem FF 6 Desember 2025, Berhadiah Arrival Animation Top Criminal
-
Huawei FreeBuds 7i Bawa 'Home Theater Mini' di Telinga dengan Audio 3D Imersif dan IP54
-
Maksimalkan 'Me Time' dengan Performa Buas, Lenovo Legion Tab Gen 3 Resmi Meluncur di Indonesia
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Indosat - Qualcomm Resmi Hadirkan Otomatisasi Jaringan Berbasis AI, Janjikan Era Baru Telekomunikasi
-
Cara Berlangganan Starlink Milik Elon Musk, Tak Perlu Pakai Pulsa!
-
5 Tablet RAM 16 GB untuk Produktivitas Kerja dan Multitasking, Solusi Pengganti Laptop