Suara.com - Selama Juni 2021 suhu Jakarta dingin lebih dari bulan yang sama pada 2020 lalu, padahal Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang biasanya bersuhu panas, demikian dikatakan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Para peneliti dari PSTA Lapan, pada akhir pekan lalu mengungkapkan bahwa selama Juni 2021 suhu udara permukaan Jakarta dingin, turun rata-rata sebesar 0.6 derajat Celcius.
Tak hanya Jakarta, kondisi penurunan suhu juga terjadi di Bandung, Jawa Barat, demikian dibeberkan para ilmuwan PSTA Lapan di media sosial Instagram.
"Tren pendinginan suhu antara 0,5-1 derajat Celcius juga terjadi di Bandung sejak bulan Januari hingga Juni 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020," jelas mereka.
Menurut Lapan dinginnya Jakarta dan Bandung di tengah musim kemarau ini kemungkinan disebabkan oleh fenomena front, yakni perbenturan dua massa udara yang berlainan, yaitu antara udara dingin dan udara hangat.
Yang kemungkinan terjadi saat ini adalah front udara dingin (cold front) mendorong udara hangat ke atas, sehingga membuat permukaan Bumi, dalam hal ini Jakarta dan Bandung, lebih dingin.
Cold front dapat terbentuk dari pergerakan kuat monsun timuran Australia yang bersifat dingin. Front dingin ini selanjutnya berbenturan dengan udara hangat dari barat karena keberadaan vorteks dan Dipole Mode negatif di Samudra Hindia.
"Cold front ini selanjutnya dapat meluas dan tertahan oleh eksistensi awan-awan dingin tebal yang persisten meliputi daratan," beber PSTA Lapan.
Baca Juga: Asal Usul 30 Juni Diperingati Asteroid Day
Mengenai Dipole Mode Negatif sendiri telah dijelaskan PSTA Lapan saat mengungkap alasan semakin seringnya hujan di Bulan Juni ini. Di Tanah Air, Juni lazimnya sudah masuk musim kemarau, tetapi di tahun ini hujan justru masih terjadi hampir setiap hari.
"Hujan yang masih sering terjadi di wilayah barat Indonesia (Jawa dan Sumatra) sejak awal bulan Juni terjadi karena pengaruh dinamika laut-atmosfer yang terjadi di Samudra Hindia," jelas Erma Yulihastin dari PSTA Lapan.
Dinamika laut-atmosfer ini ditunjukkan dari pembentukan pusat tekanan rendah berupa pusaran angin yang dinamakan vorteks di selatan Khatulistiwa, dekat pesisir barat Sumatra dan Jawa.
Sejak awal Juni pembentukan vorteks di Samudra Hindia yang sangat intensif dan diperkirakan bertahan sepanjang periode musim kemarau sehingga berpotensi menimbulkan anomali musim kemarau yang cenderung basah sepanjang bulan Juli-Oktober pada tahun ini.
Hal ini juga diperkuat dengan prediksi pembentukan Dipole Mode Negatif di Samudra Hindia yang berpotensi menimbulkan fase basah di barat Indonesia.
Dipole mode ditandai dengan penghangatan suhu permukaan laut di Samudra Hindia dekat Sumatra, sedangkan sebaliknya di wilayah dekat Afrika mengalami pendinginan suhu permukaan laut.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Hujan Bulan Juni: Kisah Romantisme dalam Nuansa Sastra Jawa
-
Atasi Reading Slump dengan Baca 3 Buku Puisi Berikut Ini!
-
Musim Hujan Masih Lanjut Meski Sudah Bulan Maret, Ada Apa?
-
Peneliti BRIN Sebut Rancaekek Diserang Tornado Bukan Puting Beliung
-
Menguak Makna Puisi "Hujan Bulan Juni" Karya Sapardi Djoko Damono
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
IM3XPLORE Resmi Meluncur, Solusi Internet Liburan Andalan Berbasis AIvolusi 5G
-
Percakapan AI Pengguna Diduga Dijual Lewat Ekstensi Browser
-
31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
-
Desain HP Murah POCO M8 5G Beredar, Siap Masuk ke Indonesia
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Panduan Lengkap Torrent untuk Pemula, Cara Praktis Berbagi File Besar
-
Tak Semua Bisa Disentuh, Zona Khusus di Mars Dijaga Demi Lindungi Potensi Kehidupan
-
59 Kode Redeem FF 18 Desember 2025: Klaim Tas Dreamspace dan Evo Bundle
-
30 Kode Redeem FC Mobile 18 Desember 2025: Sikat 10.000 Gems Sebelum Event Festive Fixtures
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis