Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengajukan gugatan terhadap perusahaan raksasa teknologi Facebook, Twitter, dan YouTube.
Ketiganya dituntut karena telah menutup akunnya dan mengambil tindakan serupa terhadap kaum konservatif lainnya dalam apa yang disebutnya "penyensoran ilegal dan memalukan terhadap rakyat Amerika."
Pengajuan class-action mencari ganti rugi yang tidak ditentukan untuk dugaan pelanggaran Amandemen Pertama, menurut Donald Trump nilainya mencapai "triliun" dolar.
Donald Trump juga meminta hakim federal untuk membatalkan perlindungan kekebalan kontroversial yang diberikan kepada perusahaan internet pada 1996, dengan menyatakan Bagian 230 dari Undang-Undang Kepatutan Komunikasi tidak konstitusional.
“Kami meminta Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida segera menghentikan penyensoran ilegal dan memalukan perusahaan media sosial terhadap orang-orang Amerika. Itulah tepatnya yang mereka lakukan,” katanya.
Donald Trump mengatakan bahwa sementara raksasa media sosial secara resmi adalah entitas swasta, dalam beberapa tahun terakhir tidak lagi bersifat pribadi dengan pemberlakuan dan penggunaan historis Bagian 230, yang sangat melindungi mereka dari tanggung jawab.
“Pada dasarnya, ini adalah subsidi pemerintah yang sangat besar,” katanya dilansir laman New York Post, Kamis (8/7/2021).
“Perusahaan-perusahaan ini telah dikooptasi, dipaksa dan dipersenjatai oleh aktor-aktor pemerintah untuk menjadi penegak penyensoran ilegal dan inkonstitusional.”
Donald Trump mencatat bahwa gugatan itu juga secara pribadi menargetkan CEO Facenook Mark Zuckerberg, CEO Twitter Jack Dorsey, dan Sundar Pichai, CEO Alphabet dan Google, yang memiliki YouTube.
Baca Juga: Cara Periksa Apa Saja yang Bisa Dilihat Orang di Profil Facebook Kamu
"Tiga pria yang sangat baik," tambahnya sinis.
Trump membuat pernyataan itu selama konferensi pers 50 menit yang disiarkan langsung dari country club-nya di Bedminster, NJ, di situs berbagi video Rumble, saingan YouTube.
Donald Trump bergabung dengan Rumble bulan lalu, beberapa jam sebelum menggunakannya untuk menggelar rapat umum dari Wellington, Ohio.
Dia menuduh bahwa penggunaan media sosialnya adalah “instrumen kepresidenannya” yang “menjadi sumber berita dan informasi penting tentang pemerintah” dan “forum publik untuk pidato oleh, kepada, dan tentang kebijakan pemerintah.”
Dia juga menuduh bahwa anggota parlemen Demokrat "memaksa" perusahaan teknologi untuk menyensor dia karena mereka "takut" keterampilan media sosialnya sebagai "ancaman bagi upaya pemilihan ulang mereka sendiri."
Pemblokiran akun Donald Trump dari platform mereka, kata gugatan itu, membuatnya jauh lebih sulit baginya untuk bertindak sebagai kepala Partai Republik, kampanye untuk kandidat Partai Republik, penggalangan dana, dan meletakkan dasar untuk kampanye potensialnya sendiri untuk Partai Republik 2024 pencalonan Presiden Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
8 Startup Indonesia Lulus Program Akselerasi Google
-
Turis Kena Apes Saat Liburan Pakai Mobil, Nyasar Ke Sawah Gara-Gara Ikuti Google Maps
-
Jangan Marah, Ini 5 Tips Bijak Hadapi Hujatan di Media Sosial
-
Reza Arap Trending Twitter Gegera Dapat Donasi Rp 1 Miliar
-
Facebook Uji Coba Fitur Baru Mirip Thread Twitter
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
5 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan RAM 8GB Cocok untuk Multitasking!
-
Oppo A6x 5G Siap Rilis, HP Murah Mirip iPhone Ini Bakal Masuk ke Indonesia?
-
Bocoran Fitur Vivo X300 FE dan OnePlus 15s, HP Compact Spek Tinggi
-
Rilis Maret 2026: Remake Assassins Creed Black Flag Hadirkan Upgrade Grafis dan Gameplay Modern
-
Permudah Pembuatan Iklan: Meta Tambahkan Fitur AI Baru, Makin Praktis!
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 26 November: Raih Skin Digimon, Diamond, dan Bundle Keren
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 November: Klaim Glorious 112-115 dan Reward Kejutan
-
Cara Mematikan Mode Senyap iPhone, Dijamin Suara Notifikasi Muncul Lagi
-
4 Rekomendasi Smartwatch yang Paling Akurat Hitung Langkah Kaki, Andalan Diajak Jalan dan Lari
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian