Suara.com - Sebuah penelitian di Italia Utara mengungkapkan level antibodi yang diproduksi tubuh setelah sembuh dari Covid-19 tetap tinggi selama 9 bulan. Ini berlaku untuk penyintas Covid-19 bergejala maupun tidak bergejala.
Laporan yang terbit di jurnal Nature Communications, Senin (19/7/2021) itu merupakan hasil studi di Kota Vo, Italia. Para peneliti dari Imperial College London, Inggris dan Universitas Padua, Italia meneliti 2.602 dari total 3000 penduduk kota tersebut.
Dalam studi itu, para peneliti memeriksa infeksi Covid-19 pada warga kota selama periode Februari - Maret 2020. Pemeriksaan darah kembali digelar pada Mei dan November tahun yang sama.
Hasilnya ditemukan bahwa 98,8 persen mereka yang terinfeksi Covid-19 pada Februari atau Maret masih memiliki antibodi pada November. Tidak ada perbedaan level antibodi pada mereka yang mengalami gejala dan tak bergejala saat masih positif.
Selain itu juga ditemukan bahwa ada 20 persen penduduk di Kota itu yang level antibodinya meningkat kembali sejak Mei. Para peneliti menduga, 20 persen orang itu sempat terinfeksi Covid-19 kembali.
"Kami tak menemukan bukti adanya perbedaan level antibodi pada mereka yang mengalami gejala dan tak bergejala. Ini menunjukkan bahwa kekuatan respon imun tak tergantung pada gejala dan parahnya infeksi," kata Ilaria Dorigatti, ilmuwan dari Imperial College London yang memimpin studi itu.
Meski studi itu menunjukkan bahwa antibodi Covid-19 pada penyintas bertahan lebih lama dari yang diduga, tetapi Dorigatti menganjurkan agar publik tetap menerima vaksin Covid-19 karena pandemi ini belum berakhir.
"Menurut saya yang paling penting adalah terus memberikan vaksin dosis pertama dan kedua, juga memperkuat pelacakan kontak. Mendorong kewaspadaan dan membatasi risiko terjangkit Covid-19 juga masih sangat penting," tutup Dorigatti.
Baca Juga: Sebanyak 12.071 Pasien Covid-19 di DKI Sembuh Saat Idul Adha
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
5 Tablet RAM 16 GB untuk Produktivitas Kerja dan Multitasking, Solusi Pengganti Laptop
-
Heboh Internet Satelit Elon Musk, Apa Itu Starlink dan Benarkah Langganannya Butuh Pulsa?
-
58 Kode Redeem FF 6 Desember 2025: Sikat Evo Bundle DreamSpace dan Bocoran JJK
-
19 Kode Redeem FC Mobile 6 Desember 2025: Klaim 1.000 Rank Up, Lahm Gratis hingga Bocoran Zidane
-
Apa Itu Cloudflare, Kenapa Eror Jadi Penyebab Internet Lemot?
-
Langkah Praktis Menyatukan Kolom di Microsoft Excel Tanpa Menghapus Data
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Mega Charizard X ex Hadir Melalui Seri Terbaru Pokemon Game Kartu Koleksi "Kobaran Biru"
-
Pemulihan Pasca-Banjir Sumatra Layanan Telekomunikasi
-
Satu Dekade Shopee: Rayakan 10 Tahun Inovasi Digital, Hadirkan Fuji, dan Angkat Warisan Budaya