Suara.com - Beberapa nanobodi yang diambil dari antibodi hewan llama terbukti sangat ampuh untuk melawan Sars-Cov-2, virus penyebab wabah Covid-19 yang kini masih menyelimuti dunia, demikian hasil sebuah penelitian terbaru yang menggunakan teknik mikroskopi krio-elektron.
Nanobodi adalah fragmen atau bagian terkecil dari antibodi dan disebut nano karena memiliki ukuran yang sangat kecil, nyaris mencapai skala atom, demikian dijelaskan Phys.org.
Sementara mikroskopi krio-elektron merupakan teknik untuk mempelajari detail paling kecil - hingga ke skala atom - dari struktur sel, virus, dan protein. Tiga penemu teknik ini diganjari Nobel Kimia pada 2017 lalu.
"Ini adalah pertama kalinya manusia bisa secara sistematis mengklasifikasikan nanobodi-nanobodi yang sangat potensial berdasarkan strukturnya masing-masing," kata Yi Shi, ilmuwan dari University of Pittsburgh yang terlibat dalam studi itu.
"Kami tidak saja berhasil menyajikan secara rinci mekanisme nanobodi-nanobodi ini dalam melumpuhkan Sars-Cov-2, tetapi juga menemukan arah untuk mendesain mereka menjadi obat-obatan di masa depan," imbuh dia.
Studi Shi dkk diterbitkan di jurnal Nature Communications pada Rabu (4/8/2021).
Desember 2020 lalu Shi dan timnya mengumumkan telah berhasil mengekstraksi nanobodi-nanobodi dari antibodi Sars-Cov-2 yang diproduksi tubuh Llama.
Mereka menguji nanobodi-nanobodi itu ke hamster dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka sangat manjur dalam melawan virus penyebab wabah Covid-19 tersebut.
Nah dalam studi terbaru ini, Shi bermitra dengan pakar biologi struktural Cheng Zhang dan James Conway dari University of Pittsburgh serta para ahli farmakologi, biologi struktural, dan biokimia dari Case Western Reserve
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ibu Menyusui Harus Konsultasi Sebelum Minum Obat Covid-19
Mereka menggunakan teknik mikroskopi krio-elektron untuk melihat bagaimana nanobodi-nanobodi tersebut berinteraksi dengan virus Sars-Cov-2, mencegah virus itu masuk ke sel, dan apa efeknya terhadap varian-varian baru virus corona baru itu.
Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa nanobodi ampuh melawan Covid-19 varian Alpha, Delta, dan beberapa varian baru lainnya.
Para ilmuwan menggolongkan nanobodi-nanobodi itu ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan cara mereka berinteraksi dengan duri protein Sars-Cov-2, fitur pada virus yang berfungsi sebagai pembuka jalan ke dalam sel tubuh manusia.
Kelompok nanobodi pertama (Class I) terbukti bisa menggantikan bagian dari sel manusia yang sering dijadikan sasaran duri protein virus corona. Alhasil, virus gagal masuk ke dalam sel.
Kelompok nanobodi kedua (Class II) berfungsi mengikat area duri protein, fitur yang lazim ditemukan pada keluarga virus corona. Ini artinya nanobodi ini tidak saja bisa melumpuhkan Sars-Cov-2, tetapi juga virus corona lainnya termasuk Sars-Cov-1.
Sementara Class III adalah nanobodi yang mampu menempel pada area tertentu dari duri protein Sars-Cov-2 - kemampuan yang tak dimiliki oleh antobodi yang berukuran lebih besar. Akibatnya duri-duri protein virus tak bisa melipat - sebuah mekanisme yang diperlukan virus agar masuk ke sel tubuh manusia.
Berita Terkait
-
Qualcomm Hadirkan Pengoperasian Model AI Meta Llama 3, Makin Personal
-
Meta Dituntut atas Hak Cipta Kumpulan Data Pelatihan Llama
-
Bagaimana Cara Pasien Kanker Terlindung Secara Optimal dari COVID-19?
-
Pria dengan Kadar Testosteron Rendah Lebih Berisiko Terkena Covid-19 Parah dan Dirawat di Rumah Sakit
-
Booster Covid-19 Lebih Bisa Melawan Omicron Dibanding Dua Dosis Vaksin Saja
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan