"Kami memiliki semua bukti yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa kita sedang berada di tengah krisis iklim," kata Sonia Seneviratne, salah satu peneliti IPCC dari ETH Zurich, Swiss.
Pemanasan 1,1 derajat Celcius di atas suhu Bumi pra-industri sudah memiliki efek mengerikan. Tahun ini saja, ribuan orang mati akibat gelombang panas. Kebakaran hutan menggila di Amerika Serikat, Siberia, Turki, hingga Yunani. Sementara itu air laut terus naik akibat lapisan es yang terus mencair.
"Setiap kenaikan suhu sungguh berpengaruh. Konsekuensi yang kita terima semakin parah selama Bumi terus memanas," kata Ed Hawkins, ilmuwan dari Universitas Reading, Inggris yang terlibat dalam tim IPCC.
Langkah ekstrem
Para ilmuwan meramalkan, jika hanya sekedar memperlambat perubahan, Bumi tidak akan selamat. Bahkan jika manusia memangkas drastis emisi dalam 30 tahun ke depan, suhu rata-rata Bumi akan tetapi naik 1,5 derajat Celcius pada 2040 dan 1,6 derajat Celcius pada 2060.
Jika manusia tidak memangkas emisi secara dramatis dan hanya mengikuti pola yang dilakukan sekarang, maka suhu rata-rata Bumi akan naik sebesar 2 derajat Celcius pada 2060 dan 2,7 derajat Celcius pada 2100.
Bumi belum pernah sepanas ini sejak Masa Pliosen, sekitar 3 juta tahun silam. Ketika itu, permukaan air laut 25 meter lebih tinggi dari saat ini dan nenek moyang manusia baru muncul di Afrika.
Tetapi skenario ini belum seberapa. Pemanasan yang saat ini terjadi bisa memicu bencana lebih besar: mencairnya permafrost atau tanah beku purba di Arctic atau matinya hutan dunia. Jika ini terjadi, suhu Bumi akan naik hingga 4,4 derajat Celcius di atas suhu pra-industri pada sekitar 2081 sampai 2100.
"Kita sendiri yang telah mengubah planet kita ini dan beberapa dari perubahan itu akan tetap bersama dengan kita selama ratusan dan ribuan tahun," jelas Joeri Rogelj, pakar iklim dari Imperial College London, juga peneliti IPCC.
Baca Juga: Yunani Dilanda Kebakaran Hutan, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Berita Terkait
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Bill Gates: Dunia Salah Arah Hadapi Krisis Iklim, Kenapa Demikian?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Iklim Global Kian Menghangat
-
IRENA: Dunia Butuh Dua Kali Lipat Aksi untuk Selamat dari Krisis Iklim
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Penjualan Battlefield 6 Tembus 10 Juta Kopi, Analis Sebut Masih Sulit Kalahkan Game COD
-
7 Smartwatch Murah yang Bisa Hitung Kalori: Praktis Pantau Diet, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Meluncur Bulan Ini, Vivo Y500 Pro Bawa Memori 512 GB dan Kamera 200 MP
-
Link Live Streaming Supermoon 5 November 2025: Amati 'Fenomena Bulan Besar' Lebih Dekat
-
7 Rekomendasi Tablet Android Killer! Performa Tak Kalah dari iPad, Harga Mulai 1 Jutaan
-
23 Kode Redeem FC Mobile 5 November: Klaim Hadiah Rank Up, Player Pack, dan Gems Gratis Sekarang!
-
Redmi Turbo 5 Lolos Sertifikasi: Diprediksi Pakai Dimensity 8500, Skor AnTuTu Tinggi
-
Laris Lampaui Konsol Lain, Nintendo Switch 2 Terjual 10 Juta Unit dalam 4 Bulan
-
23 Kode Redeem FF 5 November: Segera Klaim Skin Evo Gun & Bundle Flame Arena Sebelum Kedaluwarsa!
-
Google Doodle Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Maknanya