Suara.com - Deddy Corbuzier akhirnya buka suara soal alasannya vakumnya dari media sosial beberapa waktu lalu, di mana ia sempat kritis di rumah sakit dan nyaris meninggal.
Kabar tersebut ia umumkan di instagram pribadinya. Ia mengaku positif Covid-19 dan langsung drop.
"Saya sakit. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulis Deddy Corbuzier di instagram pribadinya, Minggu (22/8/2021).
Rupanya, bahaya badai sitokin bisa menyebabkan dampak serius hingga timbulkan kematian.
Para peneliti di University of Alberta mungkin telah menemukan potongan teka-teki baru untuk sepenuhnya memahami Covid-19.
Protein dapat menderegulasi sistem kekebalan dan menyebabkan kondisi jangka panjang yang serius atau sebabkan kematian.
Studi baru menunjukkan pasien Covid-19 memiliki kadar protein yang disebut galectin-9 dalam plasma darah mereka.
Para peneliti juga menemukan hubungan antara peningkatan kadar galektin-9 dan terjadinya "badai sitokin" di dalam tubuh pasien.
Badai sitokin adalah ketika sitokin diproduksi dengan sangat cepat dan dilepaskan dalam jumlah besar, yang menyebabkan peradangan parah, merusak organ dan jaringan dan dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Bisa Kebal 1 Tahun, Ilmuwan Temukan Pencegahan Malaria
Ketika diproduksi pada tingkat normal, sitokin adalah protein yang dilepaskan oleh sel yang dapat melawan infeksi tertentu.
Badai sitokin seperti sistem kekebalan yang terlalu aktif.
Jika pasien selamat dari badai, sistem kekebalan yang dideregulasi dapat menyebabkan apa yang umumnya dikenal sebagai long Covid atau sindrom pasca-Covid.
Dipimpin oleh Dr. Shokrollah Elahi di U of A, yang sebelumnya bekerja dengan pasien HIV, AIDS, dan kanker, tim peneliti menganalisis plasma darah 120 pasien yang mengidap Covid-19.
Mereka menemukan tingkat galektin-9 jauh lebih tinggi daripada pasien dengan HIV atau kanker, dilansir dari CityNews, Minggu (22/8/2021).
Jika anggapan tim benar bahwa pasien Covid-19 dapat diidentifikasi dengan menganalisis sampel darah mereka, itu akan memperkenalkan bentuk baru pengujian Covid.
Berita Terkait
-
Ditemukan Bukti Pertama Praktik Menyimpan Barang Orang Meninggal
-
Awas! Dari Jakarta hingga Surabaya, Daftar Wilayah Indonesia Ini Terancam Tenggelam 2050
-
Studi Terbaru Ungkap Manusia Tidak Bisa Hidup Lebih dari 150 Tahun
-
Mengenal Badai Sitokin, Kondisi yang Membuat Suami Joanna Alexandra Kritis
-
Penumpang Pesawat Naik dari Belakang ke Depan, Berisiko Tinggi Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis