Suara.com - Para ilmuwan menemukan penyebab mengapa permukaan Mars menjadi kering seperti saat ini.
Menurut data dari tiga pengorbit Mars, badai debu kecil rupanya memainkan peran kunci dalam mengeringkan Planet Merah.
Badai debu Mars dapat menyebar ke seluruh planet. Dalam jangka waktu yang lama, badai raksasa tersebut menjadi penyebab mengapa air menghilang di Mars.
Dalam penelitian terbaru, para ahli mengungkapkan bahwa tidak hanya badai raksasa yang dapat menghilangkan air, tetapi juga badai debu Mars yang lebih kecil.
"Badai debu regional mempermainkan uap air di atmosfer Mars, menghangatkannya, dan memperlambat transisinya," kata Geronimo Villanueva, ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
Menurutnya, badai debu juga menahan uap air lebih tinggi di atmosfer, di mana radiasi ultraviolet lebih mudah melepaskan atom hidrogen dari molekul air.
Dilansir dari Space.com, Selasa (24/8/2021), penelitian baru berfokus pada satu badai debu yang terjadi pada Januari dan Februari 2019.
Sebelum badai debu dimulai, para ilmuwan hanya dapat mengidentifikasi uap air di dekat permukaan Mars.
Tetapi saat badai meningkat, para peneliti melihat suhu memanas dan uap air naik.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Asteroid dengan Orbit Tercepat di Tata Surya
Ketika uap naik lebih dekat ke sinar ultraviolet, tim ahli melihat gelombang hidrogen sebagai tanda bahwa molekul air pecah.
Sayangnya, tidak ada satu pun pesawat ruang angkasa yang mengorbit di Mars dapat melacak semua karakteristik badai debu itu.
Sebagai gantinya, para peneliti memasukkan data dari tiga probe yang berbeda.
Trace Gas Orbiter Badan Antariksa Eropa (ESA) mengukur konsentrasi uap air dan es di atmosfer yang lebih rendah, Mars Reconnaissance Orbiter NASA mengamati debu dan suhu, dan Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) memantau hidrogen di atmosfer bagian atas.
Menurut para ahli, ini adalah kali pertama ketiga probe bekerja sama seperti ini dan memberikan pencapaian yang unik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Cara Buat Foto Miniatur yang Lagi Viral Pakai Aplikasi HP Apa Saja? Tak Hanya Gemini AI!
-
Super Mario Bros Wonder Siap Hadir di Switch 2 dengan Mode Anyar
-
Konfigurasi Memori Oppo Pad 5 Terungkap, Siap Debut Sebentar Lagi
-
Gemini Lemot? 5 Alternatif AI untuk Edit Foto Ini Bisa Dicoba, Hasil Tak Kalah Keren
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
-
Apple Tunda Peluncuran iPhone Air di China, Kesandung Aturan Ketat eSIM
-
Viral Ada Siput Terekam di Menu MBG, Netizen: Makan Bareng Gary, Escargot Mahal
-
ZTE, MyRepublic Indonesia, dan MetaX Resmi Luncurkan Komersialisasi FAST TV Bebas Biaya
-
Final Fantasy 7 Remake Bakal Tersedia di Switch 2 dan Xbox pada Januari 2026
-
Tablet Murah Moto Pad 60 Neo Siap ke Indonesia, Harga Diprediksi Rp 2-3 Jutaan