Suara.com - Para ilmuwan menemukan bahwa kuku seseorang dapat menunjukkan, apakah orang tersebut pernah terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Profesor Tim Spector, peneliti utama dari ZOE Symptom Study App, mengatakan ada lima tanda pada kuku yang bisa menjadi indikator untuk menunjukkan apakah individu pernah terinfeksi virus.
"Apakah kuku Anda terlihat aneh? Kuku penderita Covid-19 semakin dikenali saat kuku pulih setelah infeksi dan pertumbuhan meninggalkan garis yang jelas," kata Spector, dikutip dari Mirror, Rabu (18/8/2021).
Pakar lain juga setuju bahwa kuku adalah bagian lain dari tubuh yang berdampak virus Corona.
Meski begitu, saat ini bukti yang ada menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat keparahan infeksi Covid-19 dan jenis atau tingkat perubahan kuku.
Spector menjelaskan bahwa garis horizontal pada kuku yang dikenal sebagai "Mees lines" atau "Beau's lines" adalah lekukan yang melintasi kuku karena penyakit virus.
Alur di sepanjang kuku sekitar 5 mm dari dasar kuku juga merupakan indikator umum.
Selain itu, lengkungan seperti Bulan sabit yang terlihat berwarna merah pun bisa menjadi tanda.
Tanda lainnya adalah ujung kuku berubah warna menjadi oranye serta terjadinya pengangkatan kuku atau onikomadesis, yaitu hilangnya kuku dari akarnya tanpa rasa sakit atau bengkak.
Baca Juga: Hii... Ilmuwan Temukan Mumi Bekas Budak di Pompeii
Spector menambahkan bahwa perbedaan itu dapat terjadi bahkan jika seseorang tidak mengalami gejala Covid-19 lainnya.
"Dermatologists melihat kuku pada beberapa pasien yang memiliki infeksi Covid-19. Terdapat gangguan sementara pertumbuhan kuku karena sejumlah penyebab, termasuk demam," kata Dr Tanya Bleiker, presiden British Association of Dermatologists.
Gangguan tersebut cenderung muncul dua hingga tiga minggu setelah sakit dan lebih lama pada kuku kaki.
Meski begitu, para ahli mengatakan hal itu tidak berbahaya dan tumbuh seiring waktu.
Berita Terkait
-
Bikin Bingung Ilmuwan selama 100 Tahun, Ikan Paus Misterius Terlihat
-
Bisa Kebal 1 Tahun, Ilmuwan Temukan Pencegahan Malaria
-
Ilmuwan Sebut Varian Mematikan Lambda Kebal Vaksin?
-
Swiss Sentil China karena Pakai Ilmuwan Palsu untuk Hadang Berita Covid-19
-
Alhamdulillah, Ilmuwan Optimis Covid-19 Dapat Dibasmi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
-
5 Tablet 11 Inci Paling Murah untuk Produktivitas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
5 Tablet Anak dengan Fitur Parental Control, Aman untuk Main Sekaligus Belajar
-
Oppo Perkenalkan Apex Guard: Standar Baru Kualitas Smartphone, Debut di Find X9 Series
-
Canon Rilis EOS R6 Mark III: Kamera 'All-in-One' untuk Konten Vertikal, Horizontal, dan Sinema!
-
Pokemon Legends ZA Jadi Game Fisik Terlaris di AS Tahun Ini
-
Xiaomi 17 Ultra Siap Rilis, Bawa Teknologi Kamera Anyar
-
Update Anyar, Ada Peningkatan Recoil Senjata Battlefield 6
-
Daftar Lengkap 13 Perangkat yang Kini Bisa Update ke HyperOS 3
-
Google Siap Saingi Apple? Fitur Mirip NameDrop Muncul di Android, Bisa Berbagi Kontak Mudah!