Suara.com - Sebaran penurunan tanah di DKI Jakarta, termasuk di daerah pesisir dengan kedalaman di atas 10 sentimeter (cm) per tahun, sudah berkurang menjadi lima titik pada 2021 atau menurun dibanding 2007 sebanyak 15 titik.
"Penurunan tanah itu masih terjadi, tapi laju kedalamannya atau tingkat penurunannya sudah berkurang," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal dalam diskusi di Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Menurut dia, berkurangnya jumlah penurunan tanah di Jakarta itu salah satunya karena upaya pengendalian air tanah. Ia mencontohkan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara dari tahun 1997 hingga 2011 penurunan tanah per tahun mencapai 20 cm dan dari tahun 2011 hingga 2018 sudah 12 cm per tahun.
"Ini menunjukkan laju penurunannya bisa dikendalikan," ucapnya.
Sedangkan dari sisi kedalaman penurunan tanah di Muara Baru, Jakarta Utara, lanjut dia, dari 2020 minus satu di bawah permukaan air laut.
"Kalau kita tidak melakukan sesuatu, bisa jadi Muara Baru pada 2050 itu minus 4,6 di bawah permukaan air laut," ucapnya.
Penurunan tanah di kawasan pesisir berpotensi menyumbang kemungkinan "Jakarta tenggelam", apalagi, lanjut dia, kawasan pesisir memiliki dataran yang rendah.
Pengendalian kawasan pesisir dilakukan dengan pembangunan tanggul pantai untuk memitigasi kenaikan air laut kemudian pembangunan polder, waduk dan pompa untuk pengendalian air serta perencanaan sistem peringatan dini.
"Kami harap penurunan tanah ini bisa terkontrol dengan cepat dan akurat sehingga kami bisa membuat kebijakan lebih akurat," imbuhnya.
Baca Juga: Waduh! Penurunan Tanah Akan Pengaruhi 19 Persen Populasi Dunia pada 2040
Sementara itu, untuk mengendalikan penggunaan air tanah, ia mengatakan perlu meninjau permohonan pemakaian air tanah baru, penerapan peraturan gubernur soal pajak air tanah, mendorong penggunaan air tanah menjadi air bersih dan mendorong disahkan regulasi penggunaan konservasi air.
"Ini langkah strategis ke depan yang perlu didorong supaya air tanah itu terkendali," ucapnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Alarm Jakarta Tenggelam: Muhammadiyah Desak PAM Jaya Jadi 'PT' untuk Hentikan Sedot Air Tanah
-
Studi: Krisis Air Global Meningkat, Cadangan Air Tanah Dunia Terus Menyusut
-
Pramono Larang Warga Muara Angke Sedot Air Tanah: Permukaan Tanah di Jakarta Makin Turun
-
Cuci Mobil Pakai Air Tanah? Ternyata Ada Bahaya Tersembunyi
-
Sekolah Banyu Biru: Belajar Gratis Panen Air Hujan, Stop Beli Galon!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa