Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melarang warga di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara untuk melakukan penyedotan dan konsumsi air tanah. Hal ini dinilainya perlu dilakukan demi menekan laju penurunan permukaan tanah yang kian mengkhawatirkan.
Pramono Anung mengatakan, eksploitasi air tanah menjadi salah satu penyebab utama turunnya permukaan tanah di Ibu Kota, terutama di wilayah pesisir seperti Muara Angke.
“Yang perlu diketahui masyarakat, permukaan tanah kita (Jakarta) terus-menerus mengalami penurunan. Karena itu, Muara Angke akan menjadi salah satu wilayah yang kami atur terkait larangan pengambilan air tanah,” ujar Pramono Anung saat meninjau pembangunan tanggul pantai di Jakarta Utara, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, pengambilan air tanah secara terus-menerus mempercepat amblesnya tanah, yang pada akhirnya bisa mengancam keselamatan warga.
"Begitu air tanah disedot, itu justru mempercepat penurunan tanah. Ini sangat berbahaya, apalagi untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir,” beber Pramono.
Sebagai solusi, Politisi PDI Perjuangan itu telah menginstruksikan PAM Jaya untuk memastikan distribusi air bersih ke kawasan tersebut.
Lebih lanjut, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden ke-7 RI, Jokowi juga menyebut, upaya ini sudah mulai berjalan dan akan terus ditingkatkan agar warga tidak lagi bergantung pada air tanah.
“Supaya permukaan tanah tidak semakin cepat turun, kami akan perkuat distribusi air bersih. Saat ini PAM Jaya sudah mulai menyalurkan air ke Muara Angke,” pungkas Pramono.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyebut masifnya penggunaan air tanah di sektor industri memicu terjadinya penurunan tanah di kawasan utara Jakarta.
Baca Juga: Ray Rangkuti Skakmat Sekjen Gibranku: Anak Muda Dukung Dinasti Politik, Itu Jauh Lebih Memalukan!
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Ciko Tricanescoro dalam acara daring bertema "Apakah Jakarta Akan Tenggelam?" yang disiarkan laman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (17/7/2024).
"Fokusnya di utara karena pusat industri semua di utara. Yang membuat penurunan tanah itu pasti aktivitas industri, pelabuhan yang besar. Itu butuh air tanah cukup banyak, makanya fenomena (penurunan tanah) terjadi di utara," beber Ciko Tricanescoro.
Sementara itu, wilayah Selatan yang kebanyakan merupakan permukiman, kebutuhan air tanahnya lebih terbatas ketimbang di kawasan utara.
Ciko Tricanescoro merujuk studi yang menyebutkan bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berarti selama masih ada yang mengambil air tanah, maka penurunan tanah akan terus terjadi.
"Kami berharap ke depannya pengambilan air tanah bisa berkurang," beber Ciko Tricanescoro.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berfokus pada daerah yang sampai saat ini terjadi penurunan tanah, salah satunya dengan membangun stasiun pantau. Upaya ini diharapkan dapat mengendalikan penurunan tanahnya di daerah tersebut.
Berita Terkait
-
Ray Rangkuti Skakmat Sekjen Gibranku: Anak Muda Dukung Dinasti Politik, Itu Jauh Lebih Memalukan!
-
Kepergok Nebeng Patwal saat Kejebak Macet, Dedi Mulyadi Kena Sentil: Awas Kena E-Tilang
-
Jokowi Acuhkan PPP karena Ongkosnya Mahal? Rocky Gerung Ungkap Nasib PSI jadi Partai Oligarki
-
Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Pilih PSI: Politisi yang Sudah Ketagihan Kekuasaan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025