Suara.com - Xiaomi Indonesia mengatakan pihaknya tidak menyensor komunikasi para pengguna ponselnya di Tanah Air. Informasi ini disampaikan untuk membantah laporan pemerintah Lithuania yang menyebut ponsel-ponsel Xiaomi menyensor konten tertentu dan mengirim data pengguna ke sebuah server di Singapura.
"Perangkat Xiaomi tidak menyensor komunikasi ke atau dari penggunanya," jelas perwakilan Xiaomi Indonesia dalam korespondensi via aplikasi pesan dengan Suara.com, Kamis (23/9/2021).
Lebih lanjut Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa pihaknya "tidak akan membatasi atau memblokir penggunaan pribadi smartphone kami, seperti, mencari, menelepon, menjelajah website atau menggunakan software komunikasi pihak ketiga."
"Xiaomi sepenuhnya menghormati dan melindungi hak semua pengguna. Xiaomi mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa," imbuh perwakilan Xiaomi Indonesia.
Sebelumnya diwartakan Kementerian Pertahanan Lithuania menganjurkan warganya untuk tak membeli atau membuang ponsel Xiaomi, setelah hasil penelitian menunjukkan bahwa merek ponsel asal Tiongkok tersebut memiliki fitur sensor di dalamnya dan mengirim data pengguna ke Singapura.
Lembaga keamanan siber Lithuania, seperti dilansir Reuters Rabu (22/9/2021), mengatakan ponsel flagship buatan Xiaomi yang dijual di Eropa memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menyensor kata-kata tertentu seperti Free Tibet, Long live Taiwan independence, atau democracy movement.
"Rekomendasi kami adalah, jangan membeli ponsel buatan China dan jika sudah memiliki, buang saja secepatnya," kata Deputi Menteri Pertahanan, Margiris Abukevicius dalam laporan tersebut.
Pusat Keamanan Siber Nasional, yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Lithuania bahkan mengatakan ada 449 daftar kata atau frasa yang bisa disensor secara otomatis oleh ponsel Xiaomi. Daftar itu berpeluang semakin panjang karena akan terus diperbarui.
"Ini penting buka saja bagi Lithuania, tetapi semua negara yang menggunakan perangkat Xiaomi," bunyi keterangan lembaga tersebut dalam laporannya.
Baca Juga: Lithuania Sarankan Warga Buang Ponsel Buatan Xiaomi karena Punya Fitur Sensor
Laporan itu memberi contoh Xiaomi Mi 10T 5G. Ponsel ini sebenarnya memiliki software sensor konten di dalamnya. Di wilayah Eropa software itu dimatikan, tetapi bisa dihidupkan dari jarak jauh kapan saja.
Selain itu, pemerintah Lithuania juga mengatakan bahwa Xiaomi mengirim data-data pengguna yang terenkripsi ke sebuah server di Singapura.
Lithuania dan Tiongkok sedang tidak akur. Bulan lalu China mendesak Lithuania menarik duta besarnya dari Beijing dan mengancam akan memanggil pulang duta besarnya dari Vilnius. Ancaman itu diutarakan setelah Taiwan mengklaim bahwa misi diplomatiknya di Lithuania akan dinamai Kantor Perwakilan Taiwan.
Taiwan, sebuah pulau kecil di tenggara China, mengaku sebagai negara berdaulat. Tetapi Beijing mengklaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsinya yang memberontak.
Sebagian besar negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, menyebut perwakilan dagang Taiwan di negeri mereka dengan nama Taipe karena gentar dengan tekanan Beijing.
Berita Terkait
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Redmi K90 Ultra Dalam Pengembangan, Bawa Layar 165 Hz dan Baterai Jumbo
-
Spesifikasi Xiaomi G34WQi 2026: Monitor Gaming Layar Lengkung 180 Hz Beresolusi Tinggi
-
HyperOS 3 Hadir dengan 2 Versi: Android 15 dan Android 16 Tapi Ada Fitur yang Hilang, Upgrade?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?