Sebagai perusahaan keamanan siber, Kaspersky tidak memproses atau memiliki akses ke data konten (yang dibuat atau dikomunikasikan oleh pengguna).
Banyak para Lembaga Penegak Hukum biasanya tertarik untuk dijadikan sebagai bukti elektronik.
Permintaan untuk keahlian teknis mencakup informasi teknis non-personal yang dihasilkan dan disediakan peneliti keamanan Kaspersky dan algoritme pembelajaran mesin.
Ini mungkin termasuk hash MD5 malware, indikator kompromi (IoC), informasi tentang modus operandi serangan siber.
Selain itu, output rekayasa balik malware, informasi statistik, dan hasil investigasi serta penelitian lainnya.
“Kaspersky berkomitmen untuk transparansi yang lebih luas dalam apa yang kami lakukan dan bagaimana kami melakukannya," kata Oleg Abdurashitov, Head of Public Affairs di Kaspersky dalam keterangan resminya, Senin (27/9/2021).
Kaspersky bekerja dengan organisasi penegak hukum di seluruh dunia demi kepentingan terbaik keamanan dunia maya internasional.
"Kami percaya bahwa dengan mengomunikasikan secara jelas prinsip-prinsip inti tentang cara kami berkolaborasi dengan organisasi dalam memerangi kejahatan dunia maya, kami akan dapat membantu pengguna untuk lebih percaya diri dalam menggunakan solusi keamanan siber Kaspersky,” jelasnya.
Selain itu, perusahaan juga mengungkapkan informasi tentang permintaan yang diterima dari para
pengguna untuk berbagai tujuan.
Pada 2020 Kaspersky menerima total 503 permintaan pengguna, sedangkan pada Semester 1 2021, jumlah tersebut telah meningkat lebih dari dua kali lipat, yaitu menjadi 1.199 permintaan.
Baca Juga: Transaksi Uang Digital Tumbuh, Kaspersky: Awas Serangan Siber Meningkat
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya