Suara.com - Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha mengungkapkan, data yang bocor dari database Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ternyata dijual murah di RaidForums.
Pembeli cukup mengeluarkan sekitar Rp 35.000 per data.
"Untuk men-download-nya, user Raidforums harus mengeluarkan 8 credits per data atau sekitar Rp 35.000,” terang Chairman Lembaga Riset Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (22/10/2021).
Pratama menemukan data KPAI tersebut diunggah oleh akun bernama C77.
Data ini diduga berisi database pelaporan masyarakat dari seluruh Indonesia dari tahun 2016 sampai sekarang.
Diketahui ada dua database KPAI yang diberikan akun C77. Database pertama berukuran 13 MB dengan nama file kpai_pengaduan_csv, sedangkan database kedua berukuran 25 MB dengan nama kpai_pengaduan2_csv.
Pratama menambahkan, database ini memiliki detail lengkap tentang identitas pelapor seperti nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, hp, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, usia, serta tanggal pelaporan.
Selain itu terdapat pula kolom data penghasilan bulanan, ringkasan kasus, hasil mediasi. Diduga ada list data identitas korban yang masih di bawah umur.
Menurut Pratama, data ini sangat berbahaya. Sebab, predator daring bisa menarget dari data-data yang diunggah di forum tersebut.
Baca Juga: Soal Dugaan Kebocoran Data KPAI, Pemerintah Perlu Libatkan Generasi Milenial
“Data-data yang ada merupakan data yang sangat sensitif untuk disalahgunakan di internet. Seperti penipuan online seperti yang kerap terjadi belakangan,” jelasnya.
Ia menegaskan, hal ini tentu menjadi perhatian serius pemerintah.
Menurutnya, perlu dilakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan mana yang dipakai untuk menerobos, apakah dari sisi SQL (Structured Query Language) sehingga diekspos SQL Injection atau ada celah keamanan lain.
Pratama menjelaskan, sebaiknya penguatan sistem dan SDM harus ditingkatkan. Adopsi teknologi utama untuk pengamanan data juga perlu dilakukan.
Ia menganggap Indonesia masih rawan peretasan karena memang kesadaran keamanan siber masih rendah.
Pratama menyebut hal terpenting saat ini adalah dibutuhkannya UU PDP yang tegas dan ketat seperti di Eropa.
Berita Terkait
-
Data-data yang Bocor dari KPAI Diduga Valid
-
Peretasan Data KPAI, Elsam: UU PDP Harus Atur Pelindungan Data Pribadi Anak
-
Mengaku Diretas, KPAI: Data-data yang Bocor dari Pengaduan Publik
-
Data KPAI Bocor, Pelaku Mengaku Simpan Banyak Database Pemerintah Indonesia
-
Data-data KPAI Diduga Bocor, Muncul di Situs RaidForums
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
58 Kode Redeem FF 6 Desember 2025: Sikat Evo Bundle DreamSpace dan Bocoran JJK
-
19 Kode Redeem FC Mobile 6 Desember 2025: Klaim 1.000 Rank Up, Lahm Gratis hingga Bocoran Zidane
-
Apa Itu Cloudflare, Kenapa Eror Jadi Penyebab Internet Lemot?
-
Langkah Praktis Menyatukan Kolom di Microsoft Excel Tanpa Menghapus Data
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Mega Charizard X ex Hadir Melalui Seri Terbaru Pokemon Game Kartu Koleksi "Kobaran Biru"
-
Pemulihan Pasca-Banjir Sumatra Layanan Telekomunikasi
-
Satu Dekade Shopee: Rayakan 10 Tahun Inovasi Digital, Hadirkan Fuji, dan Angkat Warisan Budaya
-
10 Aplikasi Lari Terbaik selain Strava, Fiturnya Tak Kalah Lengkap!
-
ITSEC Asia Tancap Gas: Ekspansi Global, Summit AI 2026, dan Misi Amankan Perempuan di Dunia Digital