Suara.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) yang berubah status menjadi Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia di Yogyakarta.
"Dengan transformasi ini, Politeknik Teknologi Nuklir diharapkan menjadi pusat pendidikan vokasi terkait teknologi nuklir tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di regional," kata Kepala BRIN laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/10/2021).
Dengan peresmian itu, Politeknik Teknologi Nuklir akan semakin terbuka, kuat berjejaring dengan industri, lembaga penelitian, maupun perguruan tinggi, semakin banyak menghasilkan inovasi dan mampu menguatkan Indonesia dengan aplikasi teknologi nuklirnya.
Persetujuan perubahan bentuk dari sekolah tinggi ke politeknik sudah diterbitkan oleh Kemenpan RB Nomor B/642/M.KT.01/2021 tanggal 29 Juni 2021.
Peresmian politeknik itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan BRIN Nomor 13 Tahun 2021 yang telah diundangkan sejak 28 Oktober 2021, serta Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi.
Perubahan kelembagaan tersebut sesuai amanah Permenristekdikti Nomor 54 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Program Diploma dalam Sistem Terbuka pada Perguruan Tinggi.
Dalam aturan tersebut, program vokasi dapat diselenggarakan oleh perguruan tinggi sampai tingkat sarjana, magister maupun program doktor terapan. Sementara, STTN sebelumnya hanya menyelenggarakan program diploma IV.
Perubahan kelembagaan itu juga harus diikuti dengan penguatan program vokasi secara optimal, efektif, efisien dan bermutu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan kebutuhan industri serta dunia kerja.
Untuk itu, BRIN bersama segenap pimpinan di Politeknik Teknologi Nuklir mencanangkan target peningkatan status akreditasi menjadi A dari akreditasi B saat ini, penambahan kapasitas menjadi 1.000 mahasiswa dari 400 mahasiswa saat ini.
Baca Juga: BRIN Mulai Riset Roket Bertingkat pada Tahun Ini
Selain itu, juga ada target penambahan jumlah program studi mengikuti perubahan atau kebutuhan zaman serta menyelenggarakan S2 dan S3 terapan.
BRIN dan politeknik tersebut juga akan meningkatkan kualitas melalui penguatan "global engagement" dengan pendidikan tinggi dan institusi riset sejenis di luar negeri.
Handoko menuturkan untuk mencapai target tersebut, BRIN akan mendukung secara total melalui beberapa kebijakan konkret antara lain pembebasan biaya masuk dan uang kuliah tunggal bagi seluruh mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir mulai semester depan.
Kebijakan berikutnya antara lain penyediaan asrama bagi mahasiswa tahun pertama dan kedua, revitalisasi dan integrasi infrastruktur serta program pendidikan dan riset dengan BRIN Babarsari.
Kemudian, peningkatan kuantitas, dan kualitas dosen dengan percepatan peningkatan kualifikasi melalui S2/S3 by-research, peningkatan mobilitas sumber daya manusia antara Politeknik Teknologi Nuklir dan BRIN dalam bentuk pembantu periset di BRIN Babarsari dan fasilitas nuklir lain.
Selain itu, BRIN akan melakukan mobilisasi periset BRIN menjadi dosen di politeknik tersebut, dan mobilisasi pensiunan menjadi dosen. BRIN juga mendorong agar seluruh dosen maupun mahasiswa wajib menguasai bahasa Inggris.
Tag
Berita Terkait
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
-
Rencana Redenominasi, BRIN Siap Turun Tangan Riset dan Beri Masukan
-
Proyek Ambisius Lintas Negara: BRIN Gandeng Oxford Telusuri DNA Rafflesia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag