Suara.com - Analis sekaligus CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto memprediksi investasi Telkomsel di GoTo akan makin menguntungkan seiring dengan pendanaan baru pra-IPO yang diperoleh entitas gabungan Gojek dan Tokopedia tersebut.
"Semakin besar valuasi GoTo, maka keuntungan investasi Telkomsel akan semakin membesar. Dan melihat animo investor ketika pra-IPO, valuasi GoTo saat IPO bisa lebih dari USD35 miliar - USD40 miliar," ujar Fendi dalam keterangan di Jakarta, Senin (15/11/2021).
Penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) GoTo terus menyedot perhatian investor. Menjelang rencana penjualan saham perdana pada awal 2022, sejumlah investor global justru memilih menanamkan investasinya sebelum IPO.
Pekan lalu, manajemen GoTo mengumumkan pendanaan baru pra-IPO senilai 1,3 miliar dolar AS atau lebih dari Rp18 triliun dari sejumlah investor global. Dana pra-IPO GoTo itu diproyeksikan masih akan bertambah dengan target 1,5 miliar dolar AS hingga 2 miliar dolar AS.
Fendi menilai besarnya minat investor global sebelum IPO GoTo menunjukkan potensi bisnis ekosistem digital sangat besar. Dengan menanamkan investasi sebelum IPO, investor berpotensi untuk mendapatkan keuntungan dengan naiknya valuasi GoTo pada saat IPO nanti.
"Meski investor global selalu memiliki horizon long term investment, tapi kenaikan valuasi GoTo setelah IPO akan memberikan benefit kepada investor. Selain nilai investasi yang naik, risiko investasi juga berkurang dengan valuasi GoTo yang terus membesar," kata Fendi.
Sejumlah investor yang terlibat pendanaan baru di antaranya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, dukungan yang diperoleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan serta posisi perseroan sebagai pemimpin pasar.
Investor lainnya pun diharapkan untuk selanjutnya bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir di beberapa minggu mendatang.
Baca Juga: Telkomsel dan PPUMI Kolaborasi Wujudkan Akselerasi Transformasi Digital UMKM
Masuknya dana pra-IPO ini membuat arus kas GoTo semakin tebal. Dengan tambahan dana melalui IPO nanti, GoTo akan memiliki dukungan pendanaan yang besar untuk mengeksekusi setiap rencana bisnisnya.
Lebih lanjut Fendi mengatakan, dengan valuasi GoTo yang kini diperkirakan sudah mencapai sekitar 30 miliar dolar AS, para investor awal perusahaan karya anak bangsa ini paling diuntungkan. Ia menyebut grup Djarum, Astra International dan Telkomsel sebagai perusahaan lokal beruntung telah investasi di GoTo.
Ia lalu menyebut Telkomsel yang baru masuk ke GoTo di pada November 2020 (150 juta dolar AS) dan Mei 2021 (300 juta dolar AS). Dengan asumsi valuasi GoTo saat ini sebesar 30 miliar dolar AS, maka perkiraan IRR (Internal Rate of Return) yang telah diraup oleh investor institusional domestik seperti Telkom Group yang hampir setahun masuk sekitar 6,97 persen (monthly) atau setara dengan 83,66 persen per annum.
Menurut Fendi banyaknya investor global yang berinvestasi di GoTo juga mengindikasikan bahwa para investor tersebut pintar dalam melihat peluang investasi yang bernilai di Indonesia.
GoTo, sebagai ekosistem bisnis yang sudah menaungi lebih dari 12 juta mitra, merupakan aset yang sangat bernilai. Apalagi dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta, sekitar 70 persen populasi Indonesia merupakan generasi produktif yang semakin tergantung dengan digital.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, lanjut Fendi, digitalisasi merupakan sumber pendapatan yang besar bagi Telkomsel. Terbukti setiap tahun kontribusi pendapatan data terhadap total pendapatan Telkomsel terus meningkat.
Tag
Berita Terkait
-
Telkomsel Siapkan Paket Data Khusus MotoGP Mandalika 2025, 300 BTS Dioperasikan
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Telkomsel melalui Ilmupedia Umumkan Pemenang Chessnation 2025, Ini Dia Daftarnya
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Telkomsel, Indosat, XL Kompak Bentuk Telco API Alliance Lindungi dari Hacker!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Cara Pre Order iPhone 17 di iBox dan Digimap Indonesia, Ini Daftar Harganya
-
Local Media Summit 2025, Komdigi Beberkan Tantangan AI di Industri Media
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
4 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan dengan Prosesor Snapdragon, Sat Set untuk Multitasking
-
5 Rekomendasi HP Gaming Mulai Rp 1 Jutaan Saingan Infinix, Spek Tak Kalah Gahar
-
4 Rekomendasi Smartwatch Terbaik 2025, Baterai Tahan Lama hingga Fitur Lengkap
-
OpenAI Jadi Perusahaan Swasta Termahal di Dunia
-
Awas, Perangkat Xiaomi Kamu Tidak Akan Pernah Dapat HyperOS 3 jika Ada Ini
-
Itel A100C Diumumkan, Punya Desain Mirip OnePlus 15, Baterai Standby 32 Hari
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon