Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA), pada Selasa (23/11/2021) meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa yang akan berfungsi sebagai senjata untuk menghantam dan mencegah asteroid menabrak Bumi.
DART atau Double Asteroid Redirection Test, nama program itu, adalah sebuah misi uji coba. NASA berharap bisa membangun senjata penangkal asteroid jika misi ini sukses.
Seperti dilansir dari AFP, DART yang diluncurkan dari California itu, akan menghantam Dimorphos - sebuah asteroid kecil yang sebenarnya adalah bulan atau satelit dari asteroid Didymos yang berukuran lebih besar. Dimorphos berukuran sekitar 160 meter, sementara induknya punya diameter 762 meter.
NASA berharap DART akan bisa menghantam Dimorphos pada sekitar September sampai Oktober 2022 mendatang dan mengubah arah asteroid tersebut. Tabrakan ditargetkan terjadi ketika jarak Bumi dari asteroid itu sekitar 11 juta kilometer.
"Yang kami uji di sini adalah upaya untuk membelokkan sebuah ancaman," jelas Thomas Zuburchen dari NASA.
Penting dicatat bahwa dua sejoli Didymos dan Dimorphos sama sekali tidak berpotensi menabrak Bumi. Mereka menjadi sasaran NASA karena termasuk dalam kelompok asteroid NEO atau objek dekat Bumi, yang lintasannya lebih dekat dari 48,2 juta km dari Bumi.
NASA menyasar Dimorphos juga karena faktor ukurannya. Menurut perhitungan para ilmuwan, asteroid dengan diameter di atas 140 meter bisa menghancurkan sebuah kota dan memicu ledakan setara dengan bom atom jika menabrak Bumi.
Saat ini diketahui lebih dari 10.000 asteroid kategori NEO yang memiliki ukuran lebih dari 140 meter. Tetapi NASA belum menemukan satu pun dari objek itu yang berpotensi menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan.
Tetapi yang jadi masalah, menurut hitung-hitungan para astronom, diperkirakan masih ada lebih dari 15.000 asteroid besar yang belum tercatat dan bisa saja menghantam Bumi dalam waktu yang tak terlalu lama lagi.
Berita Terkait
-
Mengenal Asteroid 2025 PN7, Bulan Kedua yang Mengorbit Bersama Bumi
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
NASA Siapkan Opsi Nuklir untuk Cegah Asteroid Tabrak Bulan
-
NASA Ungkap Temuan Awal Trappist-1 e, Planet Mirip Bumi
-
NASA: Batuan Purba Kawah Jezero Simpan Petunjuk Kehidupan di Mars
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lulusan S2 ITB Ini Putuskan Pulang Kampung dan Buka Warung Sate, Banjir Pujian dari Netizen
-
Jaket Premium Othman Cuma Rp 799 Ribu Plus Kuota 75GB dari SIMPATI, Hanya di Sini!
-
Rumor : Produksi iPhone Air Dikurangi, Ada Apa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 25 Oktober 2025, Klaim Hadiah Footyverse dan Bintang Liga Champions
-
23 Kode Redeem FF Terbaru 25 Oktober 2025 Edisi Nusantara: Banjir Skin, Bikin Akun Auto Istimewa
-
Mengenal Asteroid 2025 PN7, Bulan Kedua yang Mengorbit Bersama Bumi
-
Setahun Prabowo Gibran, Meutya Hafid Ungkap 60 Juta Warga Belum Kebagian Akses Internet
-
Meutya Hafid Sebut AI Bakal Gantikan 85 Juta Pekerjaan di Tahun 2025
-
YouTube Tambah Fitur Shorts Timer, Biar Gak Kecanduan Scroll Terus
-
WhatsApp Tambah Fitur Baru, Bikin Orang Tua Aman dari Penipuan Online