Suara.com - Apple mengumumkan telah menggugat perusahaan asal Israel, NSO Group.
Mereka menuduh bahwa NSO Group telah menggunakan spyware Pegasus untuk membobol iPhone.
Senior Vice President of Software Engineering Apple, Craig Federighi menyatakan, NSO Group menciptakan teknologi pengawasan canggih yang disponsori negara lewat spyware bertarget untuk mengawasi korbannya.
Serangan ini memang hanya ditujukan ke sejumlah kecil pengguna. Namun, ini berdampak pada pengguna di berbagai platform, termasuk iOS dan Android.
"Aktor yang disponsori negara seperti NSO Group menghabiskan jutaan dolar untuk teknologi pengawasan canggih tanpa akuntabilitas yang efektif. Ini perlu diubah," kata Federighi, dikutip dari blog resmi Apple, Rabu (24/11/2021).
Ia menyebut, meski ancaman keamanan siber ini hanya berdampak pada sejumlah kecil pelanggannya, tapi Apple akan menanggapi masalah itu dengan serius.
"Dan kami terus bekerja untuk memperkuat perlindungan keamanan dan privasi di iOS untuk menjaga semua pengguna kami tetap aman," tambahnya.
Apple mengaku spyware Pegasus ini memiliki kemampuan untuk melakukan serangan siber yang sangat ditargetkan.
Pegasus ini bisa mengakses mikrofon, kamera, dan data sensitif lain, baik di perangkat Apple maupun Android.
Baca Juga: Dimensity 9000 Usung Performa Tinggi, Sepadan dengan Apple A15 Bionic?
Cara infeksinya, NSO akan mengirim data ke korban lewat iMessage untuk mematikan logging iPhone.
Kemudian, NSO diam-diam menginstal spyware Pegasus dan mengontrol data yang dikumpulkan di telepon.
Federighi juga mengutip dari laporan yang diterbitkan beberapa waktu lalu, di mana spyware Pegasus ini telah disalahgunakan untuk menargetkan jurnalis, aktivis, oposisi, akademisi, hingga pejabat pemerintah.
Sejauh ini Apple sudah menambal celah tersebut lewat iOS 14.8, yang kemudian dipertebal lewat iOS 15.
Perusahaan mengaku sejauh ini belum menemukan serangan jarak jauh yang berhasil menembus iOS 15 atau versi lebih baru.
Untuk mencegah penyalahgunaan dan kerugian lebih lanjut ke pengguna, perusahaan juga mencari solusi untuk melarang NSO Group menggunakan software, layanan, atau perangkat Apple apapun.
Berita Terkait
-
Komputer Pertama Buatan Pendiri Apple Dilelang, Laku Rp 7,1 Miliar
-
Bos Apple Sarankan Pengguna iPhone Pakai Android jika Mau Fitur Ini
-
Hore! iPad 9 Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Harganya Rp 6 Jutaan
-
iPad Mini 6 Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 9,5 Juta
-
Ikut Investasi Kekinian, Tim Cook Akui Simpan Aset Kripto
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
10 Rekomendasi HP Tangguh untuk Driver Ojol: RAM Besar, Harga 1 Jutaan
-
Bukan Cuma Reno 15, Oppo Bocorkan "Si Bungsu" Reno 15c yang Fokus Desain Trendi, Kapan Rilis?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 November 2025: Dapatkan Skin, Bundle, Diamond, dan Emote Gratis!
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 November 2025, Klaim Hadiah Gratis Sekarang!
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah