Suara.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih menghadapi kendala keterbatasan infrastruktur produksi berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
"Saat ini kendala utama adalah ketersediaan infrastruktur produksi terbatas berstandar CPOB untuk setiap platform," katanya seperti dilansir dari Antara, Jumat (3/12/2021).
Kendala lain yang juga dihadapi, kata dia, adalah terbatasnya fasilitas uji praklinis tahap 2 yang menggunakan satwa primata macaca fascicularis (monyet ekor panjang) .
"Itu juga menjadi tantangan yang dihadapi para periset dalam melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Merah Putih di Tanah Air," katanya,
Untuk mengatasi kendala tersebut, BRIN sedang membangun dua infrastruktur utama, yakni infrastruktur produksi berstandar CPOB dan fasilitas uji praklinis tahap 2 di kawasan Cibinong Science Center di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pihaknya berharap dua infrastruktur tersebut dapat siap di akhir triwulan I 2022 sehingga dapat segera digunakan untuk membantu pengembangan vaksin ke depan.
Fasilitas riset itu, katanya, tidak hanya dapat digunakan untuk pengembangan vaksin Merah Putih, tetapi juga untuk pengembangan berbagai vaksin untuk manusia maupun hewan di masa mendatang.
Sebelumnya, izin edar darurat penggunaan vaksin Merah Putih ditargetkan dapat diperoleh pada pertengahan 2022.
Progres pengembangan vaksin Merah Putih yang paling cepat saat ini adalah yang dikerjakan oleh tim dari Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan PT Biotis, dan tim dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan sebagai Booster atau untuk Reguler
Berita Terkait
-
Polisi Sebut Gas Air Mata Terbawa Angin ke Unisba, Ilmuwan BRIN Ungkap Fakta Sebaliknya
-
BRIN dan IOCAS Mulai Riset Laut Jangka Panjang, Soroti Polusi Plastik dan Arus Global
-
Heboh Kabar Dewan Plesiran ke Luar Negeri saat Rakyat Protes, Peneliti BRIN Sindir DPR Nirempati
-
BRIN Dorong Kolaborasi Global untuk Percepat Inovasi Nanoteknologi
-
Pemkot Gandeng BRIN Siapkan Kebun Raya Mangrove Surabaya Jadi Pusat Perpustakaan Bakau Dunia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android