Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat memberlakukan pembatasan investasi ke produsen drone asal China, DJI.
Mereka menuding bahwa teknologi drone DJI terlibat dalam pengawasan muslim Uighur di China.
Melansir BBC, Minggu (19/12/2021), kebijakan ini membuat warga AS tak bisa membeli atau menjual saham di perusahaan tersebut.
Namun, larangan ini tetap tak berefek karena DJI bukanlah perusahaan publik.
Itu artinya, konsumen di AS dapat terus membeli atau menggunakan drone DJI.
Produk DJI sendiri sudah digunakan lebih dari 900 agensi keamanan publik di AS, termasuk polisi di New York City.
Perusahaan itu telah memiliki hampir 80 persen pangsa pasar drone di Amerika Serikat.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan larangan untuk perusahaan AS agar tak mengekspor produknya ke DJI pada 2020.
Mereka menilai DJI adalah perusahaan yang mengancam keamanan nasional.
Baca Juga: Teknologi Huawei Dituding Bantu Pemerintah China Awasi Uighur
Sementara perusahaan China lainnya, Huawei, juga masih berada di daftar hitam AS yang diberlakukan pemerintah Donald Trump pada 2019.
Akibatnya, Huawei tak bisa menggunakan teknologi AS seperti Google.
BBC juga melaporkan bahwa pemerintah Joe Biden tengah mempertimbangkan untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi ke produsen chip asal China, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).
Berita Terkait
-
Hindari Sanksi AS, Huawei Lisensikan Desain Ponsel ke Pihak Ketiga?
-
Erajaya Buka Pre Order DJI Mavic 3 di Indonesia, Harga Mulai Rp 33 Juta
-
Beehive Drones Uji Coba Drone Logistik Medis Last-Mile Delivery
-
Rumah Sakit di Kanada Gunakan Drone untuk Membawa Paru-paru Transplantasi
-
Inovasi Baru: Semprot Pupuk Pakai Drone, Dukung Budidaya Pertanian Berkelanjutan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag