Suara.com - Profesor Riset Bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan di Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dengan hoaks dan ramalan gempa
"Jangan lagi terpengaruh dengan isu hoaks tentang ancaman gempa, tsunami dan gunung api, kita sampai saat ini belum bisa prediksi, jadi kalau ada prediksi siapa pun yang bilang, sudah bisa dipastikan itu hoaks," kata Danny dalam Webinar Professor Talk dengan tema Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia di Jakarta, Senin (27/12/2021).
Danny menuturkan di seluruh dunia, belum ada satu pun metode yang bisa memprediksi kapan waktu tepat terjadinya suatu gempa.
"Kalau di masyarakat ada beredar ramalan tentang ada gempa besar tahun barulah, dua hari lagilah, seminggu lagi lah, itu bisa kami pastikan hoaks," ujarnya.
Menurut Danny, yang bisa dilakukan untuk mitigasi gempa adalah mempelajari lokasi sumber gempa atau jalur sesar, besar magnitudo gempanya, dan risiko efeknya.
"Dari data ini, itu yang bisa kita mitigasi kita minimalisir kerusakannya tanpa harus tahu kapan akan terjadi gempa," tuturnya.
Danny menuturkan perlu mempelajari dan memetakan sumber gempa atau sesar aktifnya dengan sebaik-baiknya.
Oleh karenanya, penelitian gempa dan gunung api di Indonesia masih sedikit maka perlu ada satu riset yang masif, sistematis, terintegrasi, dan komprehensif dalam program skala nasional.
Sementara untuk mitigasi tsunami, peta tsunami harus dipetakan dengan sebaik-baiknya mulai dengan skala nasional, skala regional sampai skala detail.
Baca Juga: Gempa di atas Magnitudo 6,5 Lebih Sering Terjadi di Indonesia Timur
"Setelah kita punya peta tsunami yang baik, baru kita bisa mitigasi dengan tepat juga," tuturnya.
Danny mengatakan perlu dan penting membuat zona bahaya tsunami dengan sebaik-baiknya dan sedapat mungkin menghindari zona tersebut.
"Kalau tidak bisa (menghindari) maka setiap orang bertanggung jawab untuk paham cara dan juga tahu jalur evakuasinya," ujarnya.
Selain membuat peta tsunami, tindakan mitigasi tsunami lain yakni merencanakan tata ruang yang aman tsunami, membuat jalur evakuasi dan rencana darurat, melakukan pendidikan dan latihan masyarakat, serta dibantu dengan sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS)
"TEWS jangan dijadikan tumpuan karena ini sebetulnya alat bantu saja bukan satu-satunya tindakan mitigasi bencana," kata Danny.
Danny menuturkan ke depan TEWS yang ada harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan konsep yang lebih terbaru.
Berita Terkait
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
BRIN: Krisis Mikroplastik Jadi Alarm Perbaikan Sistem Sampah Nasional
-
Mikroplastik di Air Hujan Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Lengkap BRIN dan Dinkes
-
BRIN Temukan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta, Ini Bahayanya bagi Tubuh
-
Hujan Mikroplastik, Bukti Krisis Lingkungan Kini Menyentuh Tubuh Kita
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Pesaing iPhone Air, Huawei Mate 70 Air Diluncurkan, Baterai 6.500 mAh dan Layar 7 Inci
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 HP Kamera Terbaik Rp3 Jutaan, Cocok untuk Modal Awal Jadi Kreator Konten
-
Apa Penyebab Bobibos Punya RON Tinggi? BBM Lokal Diklaim Ramah lingkungan
-
Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap! Fitur Baru Canggih, Tapi Minim Inovasi Kamera
-
Daftar Lengkap Perangkat Xiaomi, Redmi, dan POCO yang Dapat Update 6 Tahun
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
HP Baterai 7000 mAh Tahan Berapa Lama? Berikut Rekomendasi Terbaiknya
-
Cedera Ekor Hadrosaurus Ungkap Cara Bedakan Dinosaurus Jantan dan Betina
-
XLSMART Perkuat Jaringan di Bengkulu, Dorong Akses Digital Cepat Hingga ke Pelosok Daerah