Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan ada 12.548 desa dan kelurahan yang masih belum mendapatkan internet 4G (blank spot) dari total 83.500 desa dan kelurahan di Indonesia.
"Ada 3.435 kelurahan dan desa di wilayah komersial itu juga blank spot, termasuk di ibu kota negara di Pulau Seribu, dan ada 9.113 di wilayah 3T (terdepan, terluas, dan tertinggal) atau non komersial," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate, dalam acara Retrospeksi 2021 dan Outlook 2022 Kementerian Kominfo, yang disiarkan di YouTube Kominfo, Selasa (28/12/2021).
Ia mengaku bahwa 9.000 atau 12.000 blank spot dari 83.000 titik memang masih sedikit persentasenya. Namun jumlah dilihat dari sisi luas wilayah, itu mencakup lebih dari setengah luas Indonesia.
Untuk itulah, Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tengah melaksanakan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang berlangsung hingga 2022.
"Kami harapkan di akhir 2022, seluruh desa dan kelurahan yang blank spot itu sudah terlayani sinyal 4G," ujar dia.
Menurut Plate, sinyal 4G saat ini adalah tulang punggung telekomunikasi nasional. Ia juga sudah meminta ke operator seluler untuk mencabut (face out) layanan 3G.
Alasannya, 3G dan 2G memiliki perbedaan untuk kegunaan. Internet 2G ditujukan untuk komunikasi suara, 3G untuk komunikasi data yang lambat, sementara 4G adalah komunikasi data yang lebih cepat.
"Sehingga saya juga sudah minta agar secara bertahap kita face out 3G, dan digantikan dengan 4G," tambahnya.
Plate melanjutkan, Kominfo lewat BAKTI juga mulai melaksanakan pembangunan menara BTS 4G untuk seluruh wilayah 3T nanti.
Baca Juga: Kominfo: Indonesia Diincar Perusahaan Satelit Global
"Jadi kita jangan kaget apabila justru layanan telekomunikasi dengan kecepatan tinggi ada di wilayah 3T. Sebagian wilayah-wilayah komersial yang masih menggunakan 3g, maka layanan kecepatannya akan jauh lebih kurang," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kominfo mengatakan kalau penugasan pembangunan BTS 4G sudah dibagi. Untuk wilayah 3T menjadi wewenang Kominfo, sementara operator seluler melakukannya di wilayah non 3T atau wilayah komersial.
Berita Terkait
-
Menkomdigi Sentil Perusahaan Swasta: 15 Ribu Desa Masih 'Zaman Batu' Tanpa Internet
-
Judi Online Jebakan Batman? Cak Imin Bongkar Trik Bandar Tipu Mangsa
-
Budi Arie Setiadi Singgung Menkominfo Sebelum Dirinya Soal Judi Online
-
Budi Arie: Tudingan Terlibat Judi Online Framing Jahat Dan Fitnah Keji
-
Target 100 Hari Meutya Hafid usai Dilantik Jadi Menkomdigi Pengganti Budi Arie
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya