Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membongkar sebuah realitas pahit di balik gemerlapnya dunia digital Indonesia. Di saat 80 persen penduduk sudah melek internet, ternyata masih ada 15.000 desa yang belum tersentuh koneksi sama sekali.
Menyikapi ketimpangan ini, Meutya menyentil para operator swasta dan meminta mereka untuk ikut membangun negeri, bukan hanya mencari untung.
"Kalau kita bicara desa itu angkanya masih kurang lebih 15 ribu yang memang belum terkoneksi (internet)," kata Meutya dalam pidatonya di acara Indonesia Summit 2025, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, kondisi buta sinyal di ribuan desa ini adalah masalah serius yang akan menghambat seluruh ekosistem digital nasional.
"Ketika ada yang tertinggal, maka dia akan mempengaruhi seluruh ekosistem digital yang ada di tanah air," ujarnya.
Ironisnya, di sisi lain, Meutya juga memaparkan data yang sangat impresif di tingkat nasional. Hingga tahun 2025, sebanyak 229 juta dari 280 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pengguna internet aktif.
"Kalau kita hitung tingkat penetrasinya artinya mencapai kurang lebih 80 persen. Di garis depan adalah Gen Z khususnya kelompok usia 12-28 tahun," katanya.
Data ini menciptakan sebuah paradoks yang tajam; Indonesia adalah raksasa digital, tapi pada saat yang sama masih menyisakan ribuan 'kantong' keterbelakangan di pelosok negeri.
Menghadapi tantangan ini, Meutya menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Ia pun melontarkan sentilan kepada para perusahaan operator swasta yang dinilai masih enggan membangun jaringan di daerah yang tidak menguntungkan secara bisnis. Meutya menagih nasionalisme mereka.
Baca Juga: Menkomdigi soal Digitalisasi: Siap-siap, Banyak Pekerjaan Konvensional Bakal Hilang
"Jadi ada semangat merah putih yang harus disematkan juga kepada para perusahaan-perusahaan swasta," ujar Meutya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030