Hampir tujuh dari sepuluh (67 persen) responden setuju bahwa industri perlu mengumpulkan lebih banyak informasi pribadi daripada yang mereka miliki saat ini, untuk melatih AI dan memastikan diagnosis yang andal.
Itu berarti, penyedia layanan kesehatan perlu memperkuat langkah-langkah keamanan siber mereka untuk mempersiapkan era baru kedokteran digital.
“Untuk mempercepat evolusi kesehatan digital, kita harus berhati-hati dalam menyusun, mengelola, dan mengatur data kesehatan yang sensitif.
Informasi ini juga berharga bagi individu dan sistem perawatan kesehatan untuk meningkatkan hasil yang efektif dan alokasi biaya yang efisien.
"Kami dapat memanfaatkan teknologi untuk memberikan manfaat sembari mengutamakan privasi, misalnya, menggunakan langkah-langkah privasi tambahan untuk memfasilitasi adopsi AI,” kata Prof. Chengyi Lin, Profesor Strategi Afiliasi di INSEAD dan pakar terkemuka dalam transformasi digital.
Menurutnya, semakin kompleks dan kritis teknologi, semakin dibutuhkan kesadaran dari orang-orang yang menggunakannya.
"Ini sangat penting bagi industri perawatan kesehatan yang memasuki tahap digital baru dan semakin menghadapi masalah terkait dengan privasi dan keamanan," kata Denis Barinov, Head of Kaspersky Academy.
Untuk meminimalkan risiko insiden yang disebabkan secara internal dan memberikan perspektif baru bagi industri, organisasi layanan kesehatan harus menyesuaikan kebijakan keamanan siber mereka dan membuatnya relevan dengan kebutuhan saat ini.
Baca Juga: Kaspersky Temukan Ratusan Ribu Berkas Berbahaya per Hari di Internet selama 2021
Berita Terkait
-
Masuk Daftar Prolegnas Prioritas 2022, RUU Pelindungan Data Pribadi Molor Lagi?
-
Bahaya, Jangan Pernah Simpan 5 Jenis Email Ini Lama-lama
-
Sering Kirim Foto Lewat Ponsel? Waspadai Bahaya Metadata yang Mengintai Ini
-
OJK Akan Bentuk Satgas Keamanan Siber
-
Kominfo Tetap Fokus Sosialisasi Data Pribadi ke Masyarakat di Tengah Pembahasan UU PDP
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 September: Dapatkan Gloo Wall, SG2, dan Emote Gratis
-
BombasTri dari Tri Kasih Kamu Kesempatan Menang Ganda!
-
Video Promosi Beredar, Ini Fungsi Layar Sekunder pada Xiaomi 17 Pro
-
Kumpulan Prompt Foto Nuansa Bunga ala Model Pro di Gemini AI agar Terlihat Realistis
-
7 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo September 2025
-
Cobain Laptop AI Lenovo di MRT! Bikin Itinerary Sampai Main Guitar Hero, Semua Bisa!
-
Walkot Prabumulih Arlan dari Partai Apa? Viral Punya 4 Istri, Kini Heboh Kasus Kepsek
-
Fitur-fitur SIASN 2025: Update Terbaru untuk Manajemen Pegawai
-
Samsung Galaxy S25 FE Resmi, HP Premium Versi Murah Harga Mulai Rp 10 Jutaan
-
Pakai Chip Anyar, Performa Vivo X300 Ungguli Vivo X200 Ultra