Suara.com - Perusahaan induk Facebook, Meta, menghadapi class action di Inggris dengan nilai klaim lebih dari 2,3 miliar pound (sekitar Rp 45,02 triliun).
Meta dituduh menyalahgunakan dominasi pasarnya, menggunakan 44 juta data pribadi pengguna.
Liza Lovdahl Gormsen, penasihat senior Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) dan akademisi hukum persaingan, mengatakan dia membawa kasus itu atas nama warga Inggris yang menggunakan Facebook antara 2015 dan 2019.
Gugatan akan didengar oleh Pengadilan Banding Kompetisi di London.
Facebook (Meta) telah menghasilkan miliaran pound dengan memberlakukan syarat dan ketentuan yang tidak adil yang membutuhkan konsumen.
Syarat dan ketentuan ini membuat pengguna tidak punya pilihan selain menyerahkan data pribadi yang berharga untuk mengakses jaringan, klaim gugatan itu.
"Dalam 17 tahun sejak dibuat, Facebook telah menjadi satu-satunya jejaring sosial di Inggris di mana Anda dapat terhubung dengan teman dan keluarga di satu tempat,” kata Gormsen.
Namun, dia menambahkan, Facebook juga memiliki sisi gelap. Itu menyalahgunakan dominasi pasarnya, statusnya dan memberlakukan syarat dan ketentuan yang tidak adil pada warga Inggris biasa.
"Ketentuan ini memberi Meta (Facebook) hak untuk menggunakan data pribadi mereka,” ujarnya dilansir laman Gizchina, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga: Google, Apple, Amazon, Meta, dan IBM Dipanggil ke Gedung Putih, Ada Apa?
Facebook mengklaim bahwa orang menggunakan layanannya karena perusahaan memberikan nilai bagi mereka.
Perusahaan juga mengklaim bahwa mereka memiliki “kontrol efektif atas informasi di platform Meta…”.
Hanya beberapa hari lalu, upaya Facebook untuk memblokir Komisi Perdagangan Federal (FTC) meluncurkan gugatan antimonopoli terhadapnya, mengalami kemunduran dalam salah satu tantangan terbesar pemerintah AS terhadap perusahaan teknologi dalam beberapa dekade.
Saat ini, pemerintah AS sedang mencoba membatasi kekuatan pasar yang luas yang dimiliki oleh perusahaan teknologi besar.
Berita Terkait
-
Dianggap Persulit Pengguna, Google dan Facebook Didenda Rp 3,4 Triliun
-
Ingin Menghapus Akun Facebook, Namun Lupa Email dan Password? Begini Caranya
-
Apa itu Metaverse? dan Apa Saja Dampak Positif dan Negatifnya?
-
Geger, Grup Jual Beli Sempak Kuli di Medsos, Warganet Tak Habis Pikir: Fetish Apalagi ini
-
Ada Hero META Mobile Legends, EVOS Zeys Bagikan Ultimate Tier List Anyar
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya