Seringkali ini adalah nama, tanggal, lokasi geografis, beberapa fakta ilmiah, dan sebagainya.
Data ini dapat diverifikasi dengan pencarian Internet secara cepat.
Perusahaan mesin pencari bahkan akan memberi tahu Anda lebih banyak tentang semua fitur pencarian yang lebih kompleks.
Misalnya, materi ini akan membantu kamu memahami cara mencari informasi di Google dengan benar.
Jika menemukan lebih dari dua atau tiga ketidakakuratan, teks tersebut mungkin tidak layak dipercaya.
4. Mencari tahu agenda sumber
Tiga tip pertama melibatkan pengecekan fakta, tetapi di luar itu, pola/gaya informasi yang disajikan adalah penting.
Bahkan jika penulis tidak menyebarkan kebohongan langsung, penekanan yang tepat dan fakta yang dipilih dengan cermat dalam sebuah artikel dapat mendistorsi gambaran dan memengaruhi pendapat pembacanya.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bias atau agenda sumber karena akan membantu Anda menimbang informasi yang diterima secara lebih objektif.
5. Memerhatikan detail
Baca Juga: 7 Kebiasaan Digital Anak Di Era Sekarang
Jika fakta dasar terlihat koheren, perhatikan detailnya, seperti gambar, kutipan, istilah, dan lain-lain.
Kaspersky akan membahas setiap poin secara terpisah:
- Gambar dapat diubah menggunakan Photoshop dan alat pengeditan lainnya. Untuk melihat
apakah gambar telah diubah, coba cari gambar orisinil dengan pencarian gambar Google atau
TinEye. - Kutipan juga kerap diambil di luar konteks, contoh terbaru adalah kutipan dari Forum Ekonomi
Dunia, “Anda tidak akan memiliki apa-apa. Dan kamu akan bahagia.” Bahkan pencarian cepat di internet pada kata-kata pertama biasanya membantu untuk melihat gambaran lengkap dan memahami apa yang sebenarnya ingin dikatakan seseorang.
6. Mencari keberagaman kasus
Ketika datang ke teks-teks yang merujuk pada beberapa dugaan fenomena massa.
Sebaiknya fokus pada hal-hal seperti nama, usia atau saksi mata, serta tempat dan tanggal acara.
Jika detail kunci seperti itu dalam cerita mengalami kecocokan secara berulang, kemungkinan itu adalah kasus tunggal, dan bukan fenomena massal yang mereka coba yakinkan.
Berita Terkait
-
Kaspersky: Beban Kerja Meningkat, Karyawan Lebih Nyaman Bekerja dari Rumah
-
Awas! Malware Berkedok Squid Game Mengancam di Dunia Maya
-
Waspada, Ada Mobus Penipuan Siber dan Malware Catut Nama Squid Game
-
Kaspersky: Penggunaan Teknologi Biometrik seperti Face ID Adalah Ide Bagus, tapi...
-
Survei: Ini yang Jadi Momok Pengguna sebelum Beralih ke Pembayaran Digital
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari