Suara.com - Studi Kaspersky baru-baru ini mengungkap, keamanan dan kenyamanan memicu lebih banyak pengguna di Asia Pasifik untuk merangkul teknologi keuangan.
Ketika ditanya tentang persiapan mereka sebelum menggunakan mobile banking dan aplikasi pembayaran, pengguna pertama kali, kekhawatiran mereka tertinggi adalah takut kehilangan uang secara online (48 persen).
Mereka juga takut menyimpan data keuangan secara online (41 persen). Hampir 4 dari 10 juga mengungkapkan bahwa mereka tidak mempercayai keamanan platform ini.
Lebih dari seperempat juga menganggap teknologi ini terlalu merepotkan dan membutuhkan banyak kata sandi atau pertanyaan (26 persen), sementara 25 persen mengaku perangkat pribadi mereka tidak cukup aman.
“Untuk mendorong ekonomi digital yang aman ke depan, penting bagi kami untuk mengetahui titik kesulitan para pengguna dan mengidentifikasi celah yang perlu segera kami tangani," Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Chris Connell.
Menurutnya, publik sadar akan risiko yang menyertai transaksi online dan karena itu, pengembang dan penyedia aplikasi pembayaran seluler sekarang harus melihat celah keamanan siber di setiap tahap proses pembayaran dan menerapkan fitur keamanan.
"Bahkan, pendekatan desain yang aman untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari masa depan dan pengguna pembayaran digital yang sudah ada turut menjadi perhatian,” tambah Connell salam jumpa pers virtual, Kamis (14/10/2021).
Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa uang tunai masih menjadi raja, setidaknya untuk saat ini.
Di Asia Pasifik dengan 70 persen responden masih menggunakan catatan fisik untuk transaksi sehari-hari mereka.
Baca Juga: Kominfo: Ada 888 Juta Ancaman Siber di Indonesia Sepanjang 2021
Namun, pembayaran mobile dan aplikasi mobile banking tidak jauh tertinggal dengan 58 persen dan 52 persen pengguna menggunakan platform ini, setidaknya sekali seminggu hingga lebih dari sekali sehari untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan keuangan mereka.
"Dari statistik tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa pandemi telah memicu lebih banyak orang untuk terjun ke ekonomi digital, yang dapat sepenuhnya menurunkan penggunaan uang tunai di kawasan ini dalam tiga hingga lima tahun ke depan,” tukasnya.
Berita Terkait
-
Nonton James Bond No Time to Die di Internet? Hati-hati Virus Trojan Mengintai
-
Awas, Ada Trojan yang Menyusup dalam Film James Bond Bajakan
-
4 Manfaat Utama Mengapa Harus Mulai Mempertimbangkan Penggunaan E-Wallet
-
Investasi OVO Paling Banyak Diminati Orang Indonesia Berusia Produktif
-
OJK Regional I DKI Jakarta dan Banten Dorong Lembaga Keuangan Miliki Keamanan Siber
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Alasan Karakter Leon Kembali ke Resident Evil Requiem, Ada Gameplay Khusus
-
Honor Win Muncul di Toko Online: Desain Mirip iPhone, Baterai 10.000 mAh
-
4 HP Rp1 Jutaan Terbaik Tahun 2025 Versi David GadgetIn, Murah tapi Gak Murahan
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap