Suara.com - Marketplace penyedia aset non-fungible token (NFT), OpenSea, dilaporkan diserang hacker.
Ratusan NFT dicuri dengan nilai perkiraan mencapai 1,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 24,3 miliar.
Dokumen dari perusahaan keamanan blockchain, PeckShield, menyebut ada 254 NFT yang dicuri dalam serangan phising tersebut.
Adapun token populer yang ikut serta yakni dari Decentraland dan Bored Ape Yacht Club.
Mengutip The Verge, Senin (21/2/2022), serangan phising itu terjadi pada Sabtu pukul 17.00 dan 20.00 ET atau Minggu pagi pukul 05.00-08.00 WIB.
Disebutkan kalau serangan itu mengincar 32 pengguna OpenSea.
Serangan ini dilaporkan mengeksploitasi fleksibilitas Protokol Wyvern, standar open source yang mendasari sebagian besar kontrak pintar NFT, termasuk yang dibuat di OpenSea.
CEO OpenSea, Davin Finzer, mengutip penjelasan dari thread Twitter yang mengatakan kalau serangan itu terjadi dalam dua bagian.
Pertama, target menandatangani kontrak parsial, dengan otorisasi dan sebagian besar dibiarkan kosong.
Baca Juga: Survei: Proyeksi Tren NFT di Indonesia Berlangsung hingga Lebih dari 5 Tahun ke Depan
Dengan tanda tangan itu, penyerang atau hacker menyelesaikan kontrak dengan perintah ke kontak mereka sendiri, yang mengalihkan kepemilikan NFT tanpa pembayaran.
Intinya, target serangan itu hanya menandatangani cek kosong. Setelahnya, hacker mengisi sisa cek untuk mengambil kepemilikan mereka.
"Saya memeriksa setiap transaksi. Mereka semua memiliki tanda tangan yang sah dari para korban yang kehilangan NFT," kata pengguna OpenSea yang akrab disapa Neso.
OpenSea sendiri adalah salah satu perusahaan penyedia NFT terbesar saat ini dengan nilai 13 miliar dolar AS atau Rp 186 triliun.
Platform itu menyediakan opsi ke pengguna untuk mendaftar, mencari, dan menawarkan token tanpa perlu transaksi langsung dengan blockchain.
Sayang keberhasilan itu menghadapi tantangan masalah keamanan yang signifikan.
Berita Terkait
-
Disenggol Bappebti, ASIX Jadi Omongan Warganet hingga Trending Twitter
-
Aset Kripto ASIX Anang Hermansyah Dilarang Diperdagangkan
-
Ancaman Ekologis Tersembunyi pada Keuangan Kripto
-
Hacker AS Klaim Internet Korea Utara Mati akibat Ulahnya
-
Terbongkar, Ini Dua Kreator Bored Ape, Salah Satu NFT Paling Mahal di Dunia
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Tak Perlu Repot Download Aplikasi Tambahan: Gini Cara Aktifkan VPN Bawaan di Opera
-
6 Tablet Snapdragon RAM 8 GB untuk Gaming dan Multitasking Lancar
-
Viral Karakter Kartun Editan AI 'Buka Suara': Kritik Kebijakan saat Banjir Sumatra
-
Setelah Red Dead Redemption, Game Eksklusif FIFA Bakal Tersedia di Netflix
-
Trailer Game Rainbow Six Mobile Beredar, Tanggal Peluncuran Global Terungkap
-
Xiaomi Bocorkan HyperOS 4 dalam Laporan Bug Resmi, Rilis Lebih Cepat?
-
5 Rekomendasi Smartwatch GPS Murah, Mulai Rp179 Ribuan
-
4 HP Android Kamera Boba 3 Mirip iPhone 15 Pro yang Turun Harga di Akhir 2025
-
CEO Baru Mozilla Fokuskan Firefox pada AI yang Transparan dan Terpercaya
-
Atlet Esports Thailand Didepak dari SEA Games Usai Skandal Kecurangan