Suara.com - Keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala pembangunan menara Base Tranceiver Station (BTS) 4G di desa wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Namun, semua itu tidak menjadi penghalang karena Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) Anang Latif tetap berkomitmen menyelesaikannya di tahun ini.
"Terkait dengan kelanjutan proyek, saya baru saja dipanggil Pak Menteri. Arahan beliau sudah jelas bahwa setelah kami mendapatkan jawaban dari Kementerian Keuangan," kata Anang, dilansir laman Antara, Sabtu (23/4/2022).
Pihaknya akan tetap melanjutkan proyek yang masih belum tuntas hingga 100 persen ini di tahun ini juga,
"Tentunya pembiayaan yang kami siapkan all out untuk menyelesaikan ini segera," ujar dia.
Anang mengatakan, saat ini terjadi pemotongan anggaran di berbagai sektor karena pemerintah memfokuskan anggaran untuk pemulihan dampak dari pandemi Covid-19.
Hal tersebut menyebabkan anggaran untuk sektor telekomunikasi juga menjadi terbatas.
Namun, pihaknya tetap mengupayakan agar pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi bisa tetap tersedia.
Anang mengatakan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate telah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Komisi I DPR, dan Badan Anggaran DPR agar pembiayaan sektor telekomunikasi bisa menjadi prioritas.
Baca Juga: Pembangunan BTS 4G di Kawasan 3T Belum Capai Target, Ini Penjelasan Bakti
Saat ini, BAKTI Kominfo menggunakan anggaran yang ada untuk melanjutkan pembangunan menara BTS 4G di wilayah 3T.
"Kami masih beruntung dapat tetap melanjutkan pembangunan walau tidak sesuai rencana semula, kami harus mundur sampai 2023 untuk menyelesaikan semuanya," kata dia.
Dalam progres di lapangan, kata Anang, banyak material menara BTS 4G sudah berada di lokasi pembangunan.
Artinya, proses pengerjaan sudah sekitar 90 persen, hanya tinggal menghubungkan menara BTS 4G dengan operator seluler.
Kominfo memiliki tugas untuk menyiapkan pembiayaan agar pengerjaan proyek menara telekomunikasi tersebut bisa terus berjalan hingga tuntas.
"Tiap site harus bisa selesai walaupun selesainya berbeda-beda waktu. Tugas kami menyelesaikan pembiayaan itu sehingga proyek bisa tetap berlanjut. Kami sudah menemukan solusinya untuk bisa menyelesaikan kontrak ini sesegera mungkin," kata Anang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025