Suara.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan bahwa menara seluler base transceiver station (BTS) 4G di ribuan titik wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) telah berstatus on air atau menyala.
"Transformasi digital yang dicanangkan pemerintah tidak hanya berfokus pada wilayah-wilayah urban, tetapi juga di pelosok-pelosok desa berpermukiman di Indonesia, antara lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif," kata Bakti melalui keterangan pers, Kamis (14/3/2022).
Bakti bertugas membangun menara BTS 4G di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan, atau 3T, sementara wilayah non-3T merupakan tugas operator seluler. Saat ini, menara seluler 4G yang sudah menyala (on air) berjumlah 1.900 lokasi, dari target total 4.200 lokasi pada tahap pertama.
Bakti mengalami sejumlah kendala sehingga pembangunan BTS masih berada di bawah target, setidaknya ada lima faktor yang mereka identifikasi.
Pertama, desa yang termasuk wilayah 3T kebanyakan sulit dijangkau dan belum memiliki infrastruktur dasar seperti jalan yang layak dan aliran listrik. Akibatnya, pengiriman material ke lokasi harus dilakukan dengan cara-cara yang sederhana seperti berjalan kaki, menggunakan gerobak dan perahu tradisional jika harus menyeberangi laut atau sungai.
Kendala kedua adalah hambatan transportasi, misalnya untuk mengangkut material ke wilayah pegunungan Papua, Bakti harus menggunakan transportasi udara. Kendaraan yang tersedia ada kalanya tidak cukup untuk mengangkut material dan peralatan.
Pandemi juga menyebabkan kendala ketiga, yaitu keterbatasan mobilitas orang dan barang terutama saat gelombang kedua tahun lalu, yang menyebabkan aktivitas rantai pasok terganggu.
Sejumlah pekerja yang belum divaksin tidak bisa melakukan perjalanan dan ada juga pekerja yang terinfeksi virus corona sehingga pekerjaan pembangunan terpaksa ditunda.
Keempat, kelangkaan semikonduktor yang melanda industri secara global juga turut mempengaruhi pembangunan BTS 4G di Indonesia. Keterbatasan pasokan microchip untuk perangkat telekomunikasi membuat pembangunan tertunda.
Baca Juga: Tak Capai Target Pembangunan BTS USO, Kinerja Bakti Perlu Dievaluasi
Terakhir, gangguan keamanan di beberapa lokasi di Papua dan Papua Barat. Sekitar 65 persen dari total BTS yang dibangun Bakti berada di kedua provinsi tersebut. Insiden penembakan di Kabupaten Puncak, yang menewaskan delapan orang, menyebabkan pengerjaan BTS harus dihentikan hampir di seluruh Papua.
Percepatan pembangunan di daerah 3T ini didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Alokasi APBN untuk 4.200 BTS 4G sebesar Rp 11 triliun.
Menurut Bakti biaya terbesar adalah untuk logistik pengiriman material karena banyak lokasi yang belum memiliki infrastruktur fisik dasar seperti jalan. Untuk kondisi seperti ini, Bakti harus menggunakan helikopter.
Menurut Bakti kemajuan pembangunan BTS 4G tahap pertama, selain yang sudah on air, sudah mencapai 86 persen. Bakti akan melanjutkan pembangunan tahap dua di 3.704 titik, yang akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan fiskal. Tahun ini, anggaran yang ada akan dialokasikan untuk pembangunan BTS 4G di 2.300 titik.
Berita Terkait
-
Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII Sulap Desa Aan Jadi Lebih Mandiri
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
-
Facebook-Instagram Buka Suara soal Wacana Satu Orang Satu Akun Medsos di Indonesia
-
Xiaomi Rilis TWS dan Jam Edisi Emas ke Indonesia, Ini Harganya
-
6 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa di Bawah Rp2 Juta, Worth It Banget!
-
Sejarah yang Tersembunyi: Tengkorak 1 Juta Tahun Ungkap Masa Lalu Manusia yang Lebih Rumit
-
Acer Cari Tim Tim DOTA 2 dan Valorant Terbaik Indonesia untuk Predator League 2026, Incar Rp 6,6 M!
-
37 Kode Redeem FF 30 September 2025 Bikin Happy, Klaim Skin dan Bundle Gratis Biar Party
-
Daftar HP Samsung Bisa Pakai Galaxy AI, Edit Foto Jadi Mudah Tanpa Aplikasi
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Harga Xiaomi 15T Pro Tembus Rp 10 Jutaan di Indonesia, Ini Spesifikasinya