Suara.com - Kelompok Riset Hepatitis Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mendeteksi virus penyebab hepatitis akut melalui deteksi serologi dan molekuler.
"Kami dari Kelompok Riset Hepatitis mengusulkan dan sudah mulai mencicil melakukan beberapa kegiatan penelitian sebagai berikut, melakukan deteksi serologi dan molekuler untuk identifikasi etiologi kasus hepatitis akut," kata peneliti Kelompok Riset Hepatitis Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN Korri El Khobar dalam Sapa Media BRIN secara virtual dengan tema Mengenal Lebih Jauh Hepatitis Akut di Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Korri menuturkan deteksi serologi dilakukan untuk menentukan apakah seseorang telah atau pernah terinfeksi dengan cara mendeteksi antibodi spesifik terhadap virus.
Deteksi molekuler dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis infeksi virus dengan cara mendeteksi materi genetik virus. Hasil positif dari deteksi molekuler dapat dilanjutkan dengan melakukan proses sequencing untuk mendapatkan sekuens virus tersebut.
Analisis sekuens virus dapat dilakukan untuk mengidentifikasi jenis virus, melakukan karakterisasi sekuens virus dengan melihat adanya variasi pada sekuens, melakukan analisis kekerabatan virus, dan menentukan sebaran epidemiologi virus.
Kelompok Riset Hepatitis juga mengembangkan metode deteksi virus hepatitis dan virus non-hepatitis secara simultan, dan akan melakukan analisis bioinformatika terhadap sekuens virus dari sampel Indonesia dengan membandingkan dengan sekuens virus serupa dari situs repositori sekuens.
Kelompok riset itu ingin melakukan analisa kekerabatan dan sebaran epidemiologi molekuler dari sampel Indonesia, dan mengidentifikasi faktor etiologi lainnya yang dapat menyebabkan dan/atau memperparah hepatitis tidak hanya pada anak namun juga untuk dewasa.
Selain itu, kelompok riset tersebut juga ingin mempelajari interaksi antara etiologi penyebab hepatitis akut dan sel-sel imun terutama pada organ hati.
Sementara peneliti Pusat Riset Biomedis BRIN Fitriana mengatakan penegakan diagnosis hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya itu hendaknya dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan penyebabnya.
Baca Juga: Pakar Ingatkan Hand Sanitizer Tidak Efektif Tangkal Adenovirus Penyebab Infeksi Hepatitis Akut
Ia mengatakan saat ini banyak perkiraan kemungkinan-kemungkinan dan hipotesis penyebab dari hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu, seperti dikaitkan dengan adenovirus.
Namun, masih perlu dilakukan penelitian-penelitian mendalam untuk mengetahui dan memiliki bukti ilmiah yang kuat untuk menyimpulkan penyebab dari hepatitis akut tersebut.
Menurut dia, penegakan diagnosis hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya itu harus dilakukan secara seksama, dengan menimbang berbagai penyebab hepatitis seperti virus hepatitis A, B, C, D, E, yellow fever, leptospirosis, cytomegalovirus (CMV), Eipstein Barr Virus (EBV), adenovirus (normal adenovirus infection atau novel variant adenovirus), infeksi atau sindroma post infeksi SARS-CoV-2 atau varian baru SARS-CoV-2, obat-obatan, toksin, atau pajanan lingkungan dan ko-infeksi.
"Pemeriksaan biokimia akan memberi andil dalam penelusuran etiologi dan mengubah unknown (tidak diketahui penyebabnya) menjadi known (diketahui penyebabnya)," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 30 Desember 2025, Klaim Bundle Eksklusif Natal dan Akhir Tahun
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Desember 2025, Ada 100 Ribu Koin dan Pemain 106-112
-
5 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB dan Penyimpanan Internal 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan
-
5 Rekomendasi Tablet Huawei RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Hiburan
-
5 Smartwatch di Bawah Rp400 Ribu untuk Pekerja: Fitur Mewah, Harga Ramah
-
Honor Power 2 Siap Meluncur Awal Januari, Bawa Desain Mirip iPhone dan Baterai Jumbo 10.080 mAh
-
Buat Halaman Duplikat di Word: Tips Cepat untuk Pengguna Windows dan Mac
-
Ini Cara Aktifkan Paket IM3 dan Tri Biar Tetap Online di Mana Pun, Liburan Tanpa Ribet!
-
5 Tablet Murah Harga Rp2 Jutaan untuk Mahasiswa, Ada yang Dilengkapi Keyboard
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterai Awet hingga Berhari-hari Meski Aplikasi Nyala Terus