Sebaliknya, PVS astronaut berpengalaman tidak menunjukkan pertumbuhan ini, pada kenyataannya, total volume PVS mereka justru menurun.
"Ini mungkin menunjukkan bahwa otak mereka mencapai semacam homeostasis," kata Piantino dalam sebuah pernyataan dilansir laman Space.com, Rabu (18/5/2022).
Dengan kata lain, otak mereka mungkin telah lebih menyesuaikan diri dengan gayaberat mikro setelah penerbangan luar angkasa sebelumnya.
Faktanya, para peneliti menemukan bahwa total volume PVS astronaut berpengalaman sebelum penerbangan mereka saat ini cenderung lebih tinggi.
Volume dasar ini berkorelasi dengan jumlah waktu yang dihabiskan sebelumnya di luar angkasa.
Meskipun tak satu pun dari tren ini signifikan secara statistik, yang berarti mereka bisa terjadi secara kebetulan, mereka cocok dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa perubahan otak astronaut bergantung pada total waktu yang dihabiskan di luar angkasa dan frekuensi misi luar angkasa.
Meskipun volume PVS secara bertahap meningkat seiring bertambahnya usia, anggota kelompok kontrol berbasis Bumi tidak mengalami jenis perubahan PVS yang ditunjukkan oleh astronot pemula.
PVS adalah bagian dari sistem glymphatic, yang membersihkan limbah dari otak, sebagian besar saat tidur.
Kondisi kesehatan lainnya, seperti demensia dan hidrosefalus, atau penumpukan terlalu banyak cairan di ventrikel otak, dapat memengaruhi ruang ini.
Hasil studi baru dapat membantu untuk mengatasi efek pada struktur otak yang dihasilkan dari kondisi kesehatan di Bumi.
Baca Juga: Bagaimana Astronaut Barat dan Kosmonaut Rusia Menjalani Kehidupan di Antariksa?
"Temuan ini tidak hanya membantu untuk memahami perubahan mendasar yang terjadi selama penerbangan luar angkasa, tetapi juga untuk orang-orang di Bumi yang menderita penyakit yang memengaruhi sirkulasi cairan serebrospinal," kata Piantino.
Hasilnya, serta temuan penelitian lain yang telah menyelidiki efek penerbangan luar angkasa pada otak dan cairan serebrospinal, mengisyaratkan pengaruh besar gravitasi pada evolusi manusia dan semua kehidupan di Bumi.
Tubuh dan otak tidak berevolusi menjadi lingkungan gayaberat mikro, dan penelitian sebelumnya telah memberikan petunjuk tentang berbagai efek kesehatan yang terkait dengan waktu yang dihabiskan dalam gayaberat mikro, seperti tulang rapuh dan masalah keseimbangan.
Penelitian ini diterbitkan 5 Mei di jurnal Scientific Reports.
Berita Terkait
-
Siap Terima Dokter Terawan, PDSI Dukung Terapi Cuci Otak dan Vaksin Nusantara
-
Astronaut NASA Jessica Watkins Menjadi Perempuan Kulit Hitam Pertama di Kru ISS
-
Simak! Ini 5 Daftar Makanan yang Mengandung Vitamin untuk Otak
-
3 Cara Mengasah Otak Kiri, Bikin Lebih Pintar dalam Hitungan!
-
Sayang untuk DIlewatkan, Ini 4 Manfaat Ginseng Korea bagi Kesehatan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional
-
11 Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2025, Banjir Skin Gratis dan Emote Sultan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025: Skuad Auto Gacor, Klaim Ballon d'Or
-
7 Prompt Gemini AI Foto Malam Mingguan Bareng Pacar di Tempat Romantis
-
Daftar HP Rp1 Jutaan Oktober 2025: Ramah di Kantong, Spek Tetap Berjaya
-
Sony Luncurkan FE 100mm F2.8 Macro GM OSS: Lensa Makro Telefoto Medium Pertama dalam Seri G Master
-
Isu Jual Beli Hp Wajib Balik Nama, Kemkomdigi Sebut Daftar IMEI Tidak Wajib
-
4 Deretan Fakta Wacana Beli HP Bekas Kayak Beli Motor, Mesti Balik Nama Biar Aman?
-
Apa Dampak Usai Izin TikTok Dibekukan Pemerintah, Masih Bebas Bikin Konten?
-
Ini Bukti Peluncuran Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Makin Dekat