Suara.com - Meskipun mungkin tidak sempurna, Dragon Ball Super berhasil membuat franchise Dragon Ball tetap seru.
Anime Dragon Ball sendiri sempat mati suri. Setelah berakhirnya Dragon Ball GT, franchise Dragon Ball memasuki masa dormansi yang lama.
Mereka hanya mengandalkan video game untuk mendorong popularitasnya agar tetap melekat di hati pencintanya.
Pada 2008, satu film pendek berjudul Dragon Ball: Yo! Son Goku and His Friends Return!! dirilis, namun terbatas hanya di Jepang.
Tak berhenti sampai di situ, anime Dragon Ball mulai dihidupkan kembali pada 2013 dengan judul Dragon Ball Z: Battle of Gods dan tak semenarik yang dibayangkan.
Battle of Gods berjanji untuk membawa kegembiraan baru ke basis penggemar Dragon Ball, dan kegembiraan itu meningkat saat rilis Dragon Ball Z: Resurrection 'F' pada 2015.
Dari sekian cara yang dilakukan untuk menghidupkan kembali franchise Dragon Ball, tampaknya merek Dragon Ball Super menjadi yang paling menjanjikan.
Pada judul ini, ditambahkan beberapa busur yang sama sekali baru di tengah-tengah 131 episode yang disajikan.
Manga, yang memiliki cerita yang sedikit berbeda, masih berlangsung, dengan bab-bab baru dirilis setiap bulan.
Baca Juga: Intip Tanggal Rilis dan Spoiler Spy x Family Episode 5: Hasil Ujian Masuk
Dan strategi ini nyatanya berhasil menghidupkan kembali Dragon Ball di tengah gempuran anime modern dengan cerita yang lebih segar.
Bagaimana Dragon Ball Super menyelamatkan franchise?
Bukan hiperbola untuk mengatakan bahwa Dragon Ball Super menyelamatkan waralaba. Dragon Ball Super tidak sempurna, tetapi secara objektif merupakan entri terbaik dalam waralaba sejauh ini.
Dragon Ball Super mengikuti jejak Dragon Ball Z dalam membawa cerita ke skala kosmik, dan mengeksplorasi konsep dewa dan penguasa alam semesta.
Ide kekinian ini yang membuat Dragon Ball Super berbeda dan menarik perhatian.
Dengan Future Trunks Saga yang sangat berlarut-larut, keseluruhan alur cerita dan penjahat Dragon Ball Super jauh lebih memuaskan dan cepat daripada Z.
Tag
Berita Terkait
-
Sutradara One Piece dan Dragon Ball, Tatsuya Nagamine Tutup Usia
-
Tiga Seiyuu Baru Resmi Bergabung dalam Film Tensura: Tears of the Azure Sea
-
Bukan Sekadar Kafe Biasa: Arcafe Resmi Dibuka, Siap Bawa Fans 'Masuk' ke Dunia Jujutsu Kaisen!
-
Diangkat dari Light Novel, Anime Killed Again, Mr. Detective? Resmi Digarap
-
PV dan Visual Teaser Kusunokis Garden of Gods Rilis, Tayang April 2026
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 November 2025: Ada Pemain Glorious, 450 Rank Up, dan 1.500 Gems
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI