Suara.com - Masalah akun palsu atau bot bukan hanya dialami platform media sosial, namun, juga bisnis e-commerce dan ritel. Dalam jangka panjang, keberadaan akun palsu terbukti bisa berbahaya bagi keberlangsungan bisnis, demikian dikatakan pakar di Kaspersky Fraud Prevention.
Akun bot bisa merugikan e-commerce dalam tiga skenario di bawah ini:
Pencurian bonus
Perusahaan biasanya memiliki anggaran untuk program loyalitas pelanggan, tujuannya untuk menarik pelanggan baru dan membangun hubungan dengan pelanggan lama. Biasanya, pelanggan yang baru bergabung akan mendapatkan hadiah selamat datang.
Akun palsu akan memanfaatkan program loyalitas ini untuk mendapatkan hadiah gratis, lalu menjualnya lagi. Pelaku juga tidak segan membuat beberapa akun palsu untuk memperbesar peluang mereka mendapatkan hadiah.
Menurut Kaspersky, akun palsu bisa merugikan pelanggan karena mereka kehilangan kesempatan mengikuti promosi atau bahkan tidak bisa membeli produk edisi terbatas karena sudah dibeli akun palsu.
Kondisi ini bisa berdampak negatif pada citra merk dan merusak kepercayaan pelanggan. Aktivitas pemasaran juga menjadi tidak efektif karena produk dibeli akun palsu.
2. Ulasan palsu
Ulasan terbukti mempengaruhi keputusan konsumen sebelum berbelanja. Ulasan palsu, dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi penjual dan platform.
Survei baru-baru ini mengungkapkan 67 persen konsumen khawatir tentang kredibilitas ulasan. Sementara itu, 54 persen tidak mau belanja jika mencurigai ulasan yang diberikan adalah palsu.
3. Pencucian uang
Penjahat siber menggunakan akun palsu untuk penipuan, bahkan pencucian uang. Mereka menyalahgunakan alat otomatisasi, server proxy dan jaringan TOR untuk menghindari deteksi.
Baca Juga: Apa itu Akun Bot? Hal yang Diduga Bikin Elon Musk Tunda Akuisisi Twitter
Bisnis, tempat para penjahat siber berbelanja, bisa dicurigai membantu aktivitas terlarang oleh pihak berwajib yang menyelidiki kasus pencucian uang.
Berita Terkait
-
Phishing Makin Canggih, Biometrik dan Tanda Tangan Jadi Target!
-
Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
-
Gawat! Deepfake Real-Time Mulai Dijual di Darknet, Harganya Cuma Segini
-
Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Vivo X200T Muncul di Database IMEI, Pakai Kamera Zeiss