Suara.com - Sensor gerak di Apple Watch ternyata mampu menjadi alat yang berguna bagi dokter untuk memantau pasien Parkinson.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) memberikan izin ke Rune Labs agar software mereka dipasang di Apple Watch, demi melacak gejala penyakit Parkinson.
Startup kesehatan digital asal AS ini telah menciptakan aplikasi di watchOS yang mampu mendeteksi gejala umum Parkinson, seperti tremor, gerakan yang tak disengaja atau lambat, kaku, hingga keseimbangan buruk.
Ponsel atau alat pemantau jarak jauh lainnya ke pasien Parkinson memang sudah ada, namun software ini adalah yang pertama dirancang Apple Watch dan disetujui FDA, sebagaimana dilaporkan Engadget, Rabu (16/6/2022).
Apple memang sudah menawarkan fitur yang mampu mendeteksi benda jatuh dan menawarkan metriks aktivitas tingkat lanjut.
Fitur ini sudah dikenalkan di Apple Watch 4 yang dirilis 2018.
Di tahun yang sama, Apple juga menambahkan Movement Disorder API ke ResearchKit open-source.
Ini membuka pintu bagi pengembang aplikasi watchOS untuk melacak Parkinson dan penyakit lainnya.
Aplikasi watchOS dari Rune Labs akan memberi dokter akses ke data pergerakan pasien.
Baca Juga: Apple Watch Kuasai Pangsa Pasar Smartwatch Dunia, Ditempel Huawei dan Xiaomi
Selanjutnya, dapat melengkapi informasi yang mereka dapatkan dari pemeriksaan fisik secara langsung.
Rune Labs juga mencatat bahwa alat di Apple Watch tidak mampu memberi pasien gambaran lengkap tentang gangguan mereka.
Gejala Parkinson seperti tremor dan diskinesia dianggap belum sempurna dideteksi Apple Watch.
Di sisi lain, Apple memang sudah lama fokus memperluas dan memperbarui kemampuan pelacakan kesehatan dan kebugaran di Apple Watch.
Perusahaan nantinya juga bakal memperkenalkan fitur baru lain di update selanjutnya.
Berita Terkait
-
Pre-Order Apple Watch Series 7 Dibuka, Selamat Tinggal Series 6
-
Duh! Pengguna iPhone 13 Alami Bug, Tak Bisa Terhubung ke Apple Watch
-
Apple Watch Series 7 Resmi Dirilis, Ini Spesifikasinya
-
Produksi Apple Watch 7 Tertunda, Ini Alasannya
-
Apple Pimpin Pasar Smartwatch di Q2 2021, Pengguna Tembus 100 Juta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8