Situs yang dibangun di tahun 708 ini terbentang di atas bebatuan seluas 98 hektar. Tiap tahun, situs ini didatangi sekitar 2,8 juta pengunjung.
Untuk memasuki situs ini, pengunjung tidak wajib membayar. Kawasan pariwisata ini bahkan terbuka 24 jam. Namun untuk memasuki tempat khusus, seperti gereja, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar 11 euro (setara Rp. 167.000).
Dari sini kita melihat bahwa pengenaan tarif tidak selalu menjadi opsi yang dipilih untuk memastikan aspek keberlanjutan sebuah situs warisan. Memastikan daya tarik kawasan sekitar seperti restoran, areal perkemahan, resort, fasilitas, dan aksesibilitas tampaknya menjadi pilihan yang diambil untuk mendapatkan kontribusi secara ekonomi dari pengunjung.
Meski demikian, tidak sedikit situs yang berbayar di Perancis, seperti Istana Versailles. Besaran tarifnya bervariasi mulai dari 18 euro (setara Rp. 273.000), hingga 108 euro (setara Rp. 1.639.000).
Adapun variasi ini tergantung dari pilihan paket kunjungan yang tersedia. Ada 13 paket yang bisa dipilih pengunjung berdasarkan bujetnya. Misalnya paket tanpa harus ikut antrean, ketersediaan audio visual berbagai bahasa, ditemani pemandu resmi yang profesional, tiket terusan situs sekitarnya hingga jamuan hidangan mewah ala kerajaan.
Variasi paket ini membuat pesona Istana Versailles tetap bisa dinikmati pengunjung dari berbagai kalangan di seluruh dunia. Tiap tahun situs ini kedatangan sekitar 10 juta pengunjung.
Sedangkan untuk memastikan pengelolaan situs yang berdasarkan konsepsi pembangunan berkelanjutan, tindakan terukur secara rutin dilakukan oleh pengelola dengan memublikasikan hasil kerja serta strategi-strategi untuk mencapainya. Publikasi ini tentu sebagai cerminan keseriusan pengelola terhadap nilai pembangunan berkelanjutan yang terintegrasi dalam strategi operasional mereka.
Dua contoh ini membuktikan bahwa pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan tak selamanya membutuhkan tarif yang tinggi. Alih-alih mematok harga selangit, akses gratis dan diferensiasi paket kunjungan ditambah dengan peningkatan daya tarik di sekitar situs menjadi pilihan mereka dalam pengelolaan situs-situs tersebut.
Sebaliknya, penetapan harga yang terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan standarisasi kualitas pelayanan bisa berdampak buruk bagi pengalaman pengunjung. Perbandingan harga dengan nilai pelayanan tambahan seperti daya tarik, fasilitas, dan sulitnya aksesibilitas berpotensi memunculkan ulasan buruk terhadap suatu situs warisan budaya.
Baca Juga: Beredar Foto dan Video Peserta Unjuk Rasa di Labuan Bajo Terluka, Diduga Saat Bentrok Dengan Petugas
Rekomendasi untuk model pengelolaan yang berkelanjutan
Untuk desain jangka panjang, pengelolaan pariwisata tak bisa hanya berlandaskan kepentingan ekonomi. Aspek lainnya seperti pengalaman wisatawan, pelestarian situs-lingkungan, inklusivitas, dan aksesibilitas publik harus menjadi kesatuan yang utuh untuk dipahami bersama. Untuk itu penulis menyampaikan beberapa rekomendasi yaitu:
1) mendefinisikan ulang kedudukan situs warisan Indonesia di tengah lembaga pendidikan formal. Ini penting untuk menumbuhkan rasa memiliki, apresiasi, dan kebanggan terhadap warisan bangsa.
2) inovasi pengelola diperlukan untuk memberikan opsi-opsi kunjungan wisatawan. Kreativitas tersebut dapat berbentuk pengembangan, ekspansi atraksi dan wilayah sekitar situs, dan penyusunan itenerary (rencana perjalanan) kepada pengunjung. Tujuannya untuk membagi kelompok pengunjung sesuai minat kunjungan mereka. Apakah untuk sekadar berkunjung dan berekreasi, mempelajari cerita dan sejarah atau untuk pendalaman hingga memerlukan kunjungan langsung ke dalam atau ke atas situs;
3) penyesuaian tarif mungkin diperlukan namun dengan pertimbangan kelayakan daya beli dan perbandingan dengan situs sejenis di dunia, dengan menghindari pematokan tarif yang terlalu tinggi namun melakukan diferensiasi harga sesuai paketnya.
4) strategi redistribusi ruang dan waktu melalui penjualan tiket secara online. Penjualan secara online akan menghasilkan laporan yang cepat dan tepat sehingga pengelola dapat mengatur alur pergerakan wisatawan di area situs tersebut.
Berita Terkait
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Mawatu, Pusat Gaya Hidup dan Pariwisata Terpadu Baru di Labuan Bajo
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Life Hack Selamatkan Planet: Ilmuwan Temukan Cara Jenius Libatkan Burung!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
6 Alternatif Airdrop di Android Terbaik 2025, Bisa Transfer File Kilat Tanpa Ribet
-
realme 15 Pro Game of Thrones: HP Epik dengan Teknologi Dragonfire dan Desain Bisa Berubah Warna
-
Lupakan Studio Foto Mahal! Bikin Foto Keluarga Keren dengan Gemini AI, Ini Caranya!
-
5 HP 1 Jutaan Kamera Bagus September 2025, Pilihan Terbaru Buat Konten Tiktok!
-
Cara Akses MOLA BKN Terbaru, Ini Daftar Update Layanan SIASN Bagi ASN dan PPPK
-
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop Tipis Terbaik Berbasis Teknologi AI
-
Snapdragon 7 Gen 4 Setara dengan Chipset Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya
-
Review Samsung Galaxy A17 5G: Generasi Baru dari Android Terlaris Dunia
-
Prompt Gemini AI Foto ala Drakor Bon Appetit Your Majesty yang Hits di 2025
-
6 Alternatif Spotify untuk Dengarkan Musik Gratis, Cek di Sini!