Suara.com - Organisasi nirlaba yang menjalankan jaringan transplantasi organ di Amerika Serikat (AS) memiliki teknologi yang ketinggalan zaman.
Bahkan, tidak pernah sepenuhnya diaudit oleh pemerintah federal, menurut laporan rahasia yang diperoleh The Washington Post dilansir laman The Verge, Selasa (2/8/2022).
United Network for Organ Sharing (UNOS) memiliki dua tanggung jawab, yakni menjalankan sistem logistik yang mendukung transplantasi organ dan memutuskan bagaimana memprioritaskan distribusi organ.
Draf laporan, yang disusun oleh Layanan Digital AS Gedung Putih pada Januari 2021, merekomendasikan untuk memisahkan kedua elemen tersebut di bawah dua kontrak yang berbeda, kata The Washington Post.
UNOS mendapat sekitar 6,5 juta dolar AS setiap tahun dari Administrasi Sumber Daya dan Layanan Kesehatan (HRSA), yang mengawasi sistem transplantasi.
Tetapi HRSA tidak memiliki keahlian teknis dan memiliki sedikit kekuatan untuk mendorong jaringan untuk meningkatkan sistemnya, menurut laporan tersebut.
Chief executive officer UNOS Brian Shepard mengatakan kepada The Washington Post bahwa Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengaudit sistem tersebut setiap tahun.
Menurutnya, laporan tersebut masih berupa rancangan dan sistem transplantasi aman dan efektif.
UNOS adalah satu-satunya kelompok yang pernah memegang kontrak untuk menjalankan transplantasi organ di Amerika Serikat.
Baca Juga: Ulasan Buku Jurnalisme Online: Kiat Menulis Konten Online Berkualitas
Kontrak tersebut kemungkinan akan diajukan pada 2023, menurut The Washington Post.
“Berkomitmen untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk memodernisasi Jaringan Pengadaan dan Transplantasi Organ, termasuk memanfaatkan proses kontrak yang akan datang untuk meningkatkan akuntabilitas,” ujar HRSA kepada The Washington Post.
Berita Terkait
-
Review OPPO Find X5 Pro 5G: Bawa Teknologi Kamera Terbaik di Kelasnya
-
Ao Ziyi Diterima di Universitas Sains dan Teknologi Makau, Selamat!
-
Kasus Transplantasi Jantung Babi ke Manusia, Ahli Temukan Virus pada Organ Itu!
-
Gawat, Indonesia Belum Bisa Lakukan Transplantasi Hati Darurat Terkait Hepatitis Misterius
-
Pakar IDAI Ungkap Alasan Pasien Hepatitis Misterius Bisa Membutuhkan Transplantasi Hati
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya