Suara.com - Twitter menghentikan rencananya untuk memonetisasi konten pornografi dalam platformnya dan muncul sebagai pesaing OnlyFans karena peringatan masalah pelecehan seksual pada anak.
Pada April, Twitter mempertimbangkan untuk mengizinkan pembuat konten dewasa di platformnya yang menjual konten pornografi dengan sistem langganan berbayar, mirip dengan OnlyFans.
Selama beberapa tahun terakhir, Twitter telah menguji dan meluncurkan fitur eksklusif untuk kreator seperti "ticketed spaces".
Fitur ini memungkinkan pengguna menjual produk audio mirip Clubhouse kepada pendengar, serta fitur "Super Follow" bagi pengguna untuk membuat penawaran khusus.
Ketika "Super Follow" diumumkan, fitur tersebut dibandingkan dengan alat pembayaran langsung lainnya yang digunakan pada platform seperti Patreon, buletin tentang layanan seperti Substack, serta bagaimana pengguna membeli konten melalui OnlyFans.
"Mengeksplorasi peluang pendanaan audiens seperti Super Follows akan memungkinkan kreator untuk didukung secara langsung oleh audiens mereka dan akan mendorong mereka untuk terus membuat konten," kata Twitter kepada The Independent, dikutip, Kamis (1/9/2022).
Dalam penyelidikan yang dilakukan The Verge berdasarkan dokumen yang bocor dan wawancara dengan karyawan mengungkapkan bahwa Twitter telah mengumpulkan 84 orang "Red Team" pada April, untuk menguji keputusan dalam mengizinkan pembuat konten dewasa memonetisasi di platform secara aman dan bertanggung jawab.
Tim yang terlibat dalam proyek ini disebut ACM atau Adult Content Monetization.
Meskipun tidak jelas berapa bagian dari uang yang dihasilkan pengguna yang akan diambil oleh Twitter sebagai pemotongan, namun dipastikan ada banyak pendapatan yang akan dihasilkan melalui ACM.
Baca Juga: Elon Musk Minta Sidang Twitter Ditunda ke Bulan November, Apa Alasannya?
Pendapatan bersih OnlyFans pada 2021 mencapai 1,2 miliar dolar AS dan perusahaan mengharapkan itu akan tumbuh menjadi 2,5 miliar dolar AS pada 2022.
Namun, Red Team Twitter menemukan beberapa risiko, termasuk kemampuan sistem Twitter untuk mendeteksi eksploitasi seksual anak dan konten porno non-konsensual.
"Twitter tidak dapat secara akurat mendeteksi eksploitasi seksual anak dan konten porno non-konsensual dalam skala besar," simpul Red Team.
Twitter diduga tidak memiliki alat untuk memverifikasi apakah kreator dan konsumen konten dewasa di platformnya berusia legal.
Perusahaan mengatakan tidak menoleransi eksploitasi seksual anak dan secara agresif memerangi pelecehan seksual anak secara online serta berinvestasi dalam teknologi dan alat untuk menegakkan kebijakan tersebut.
Berita Terkait
-
Kominfo Masuk Trending Topic Twitter Indonesia Usai Kebocoran Data Kartu SIM, Warganet Ngamuk
-
Ulasan Buku 'Ini Aheng Bukan Dilan', Menyembunyikan Luka di Balik Tawa
-
Twitter Circle Meluncur, Sudah Bisa Digunakan di Indonesia
-
Anak Ini Curhat Sebelum Punya Sendiri, Orangtuanya Ngotot Minta Dibelikan Rumah Dulu
-
Elon Musk Minta Sidang Twitter Ditunda ke Bulan November, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Fakta 3I/ATLAS: Benarkah Kapal Induk Alien? Begini Kata Pakar
-
Viral Fotografer Upload Foto Tanpa Izin, Komdigi Sebut Warga Bisa Tuntut lewat UU ITE
-
Badai Melissa Hantam Jamaika, Kota Lumpuh Ribuan Rumah Porak-poranda
-
Produsen Drone Lokal Unjuk Gigi, Jadikan Pesawat Nirawak Perisai Trisula Nusantara
-
Samsung Galaxy S26 Edge Masih Hidup! Bocoran More Slim Bikin Penasaran
-
Gemini for Home Siap Diluncurkan, Selamat Tinggal Google Assistant!
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 30 Oktober: Segera Klaim Gems, Jersey Packs & Pemain OVR Tinggi!
-
Acer Swift AI Hadirkan Performa Ultra Cepat, Desain Premium, dan Privilage Buat Penggunanya
-
Oppo Find X9 dan X9 Pro Hadir ke Indonesia 5 November, Cek Spesifikasinya