Suara.com - Pengacara yang mewakili Twitter dalam sengketa melawan pengusaha kontroversial Elon Musk menuding bahwa pemilik Tesla dan SpaceX itu hanya mencari-cari alasan untuk membatalkan rencana pembelian media sosial berlambang burung biru tersebut.
Salah satu alasan yang pernah disampaikan Musk adalah ia tak ingin tergesa-gesa mengambil alih Twitter karena takut akan terjadi Perang Dunia III dalam waktu dekat.
Ini terungkap dalam sebuah sidang di pengadilan Amerika Serikat, Selasa (6/9/2022). Sidang itu bertujuan untuk menentukan apakah Pieter Zatko, mantan pegawai Twitter yang mengklaim adanya penyimpangan dalam perusahaan media sosial itu, dan keterangannya bisa dilampirkan dalam upaya pembelaan Musk.
Dalam sidang itu, demikian dilansir dari Engadget, Musk disebut sudah mencari-cari alasan tak masuk akal bahkan sebelum Zatko muncul di publik dengan tudingannya terhadap Twitter.
"Tunggu beberapa hari lagi... membeli Twitter saat kita sedang menuju Perang Dunia II sungguh tidak masuk akal," tulis Musk dalam sebuah email kepada bankirnya di Morgan Stanley.
Pengacara Twitter itu kemudian menuding Musk hanya mencari-cara alasan untuk membatalkan pembelian Twitter yang digembar-gemborkannya pada April lalu.
"Inilah alasan Musk tidak ingin membeli Twitter. Jadi semua hal tentang bot, pengguna aktif harian dan Zatko hanya alasan yang dibuat-buat," kata perwakilan Twitter tersebut.
Pada Juli lalu Musk mengumumkan batal membeli Twitter. Ia beralasan Twitter tidak transparan tentang jumlah akun palsu dan bot di dalam layanannya.
Ia belakangan membawa-bawa Zatko yang menuding adanya penyimpangan dan kelalaian di Twitter yang membahayakan para pengguna, demokrasi dan keamanan nasional Amerika Serikat.
Baca Juga: Mulai Intermittent Fasting, Berat Badan Elon Musk Sudah Turun 9 Kilogram!
Twitter sendiri telah menggugat Elon Musk karena membatalkan pembelian media sosial tersebut.
Berita Terkait
-
Dari Thread ke Bioskop, Falcon Pictures Garap Film Waluh Kukus
-
Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?
-
Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
-
Pengguna X Wajib Segera Daftarkan Ulang Kunci Keamanan Jika Tak Mau Kehilangan Akses ke Akun Pribadi
-
X Bikin Marketplace, Tapi Cuma untuk Jual Beli Akun Langka
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench