Suara.com - Organ itu berasal dari fosil ikan berahang yang berenang di perairan antara 419 juta dan 359 juta tahun lalu.
Di samping jantung yang 'terpelihara dengan indah', para peneliti juga menemukan perut, usus, dan hati yang terpisah.
Menurut para ilmuwan, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science, menunjukkan bahwa organ tersebut berasal dari tubuh ikan dari keluarga arthrodire, kelompok ikan lapis baja yang telah punah yang memiliki anatomi mirip dengan hiu modern.
Harapannya adalah penemuan itu bisa menjelaskan bagaimana makhluk, termasuk manusia, berevolusi.
Peneliti utama Profesor Kate Trinajstic, dari Curtin University di Australia, menggambarkan temuan mereka sebagai 'luar biasa' karena sangat jarang menemukan jaringan lunak spesies purba yang terawetkan dengan baik.
"Sebagai ahli paleontologi yang telah mempelajari fosil selama lebih dari 20 tahun, saya benar-benar kagum menemukan jantung 3D dan terawetkan dengan indah pada leluhur berusia 380 juta tahun," ujar Prof Trinajstic.
Menurutnya, evolusi sering dianggap sebagai serangkaian langkah kecil, tetapi fosil kuno ini menunjukkan ada lompatan yang lebih besar antara vertebrata yang tidak berahang dan berahang.
"Ikan-ikan ini benar-benar memiliki hati di mulut dan di bawah insang mereka," kata dia dilansir laman Metro.uk, Minggu (18/9/2022).
Berdasarkan apa yang mereka temukan, para peneliti membuat model 3D dari ikan berahang, yang menunjukkan jantung terdiri dari dua ruang, dengan yang lebih kecil duduk di atas.
Baca Juga: Ilmuwan Identifikasi Penyakit Parasit Bunuh Burung Finch
Prof Trinajstic mengatakan, temuan mereka menawarkan 'jendela unik' tentang bagaimana daerah kepala dan leher mulai berevolusi untuk mengakomodasi rahang.
"Untuk pertama kalinya, kami dapat melihat semua organ bersama-sama pada ikan berahang primitif dan kami sangat terkejut mengetahui bahwa mereka tidak begitu berbeda dari kami," jelasnya.
Namun, dia menambahkan, ada satu perbedaan penting, hati itu besar dan memungkinkan ikan untuk tetap mengapung, seperti hiu hari ini.
Beberapa ikan bertulang saat ini seperti lungfish dan birchers memiliki paru-paru yang berevolusi dari kantung renang.
"Kami tidak menemukan bukti paru-paru pada ikan lapis baja yang telah punah yang kami periksa, yang menunjukkan bahwa mereka berevolusi secara independen pada ikan bertulang di di kemudian hari," ungkap Prof Trinajstic.
Fosil-fosil itu ditemukan di Formasi Gogo di wilayah Kimberley di Australia barat, sebuah terumbu karang yang melestarikan fauna dan flora unik dari periode Devon akhir.
Berita Terkait
-
Ribuan Ilmuwan Geruduk Kantor Presiden, Tegaskan Kalau Perubahan Iklim Masalah Nyata!
-
Ilmuwan Buat Chip 6G Pertama di Dunia, Potensi Kecepatan Internet Tembus 100 Gbps
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Merdeka dari Energi Fosil: Menyelamatkan Bumi dengan Energi Terbarukan
-
Prabowo Targetkan 100 Persen Listrik dari Energi Terbarukan, IESR Ingatkan Butuh Peta Jalan Konkret
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Cara Pre Order iPhone 17 di iBox dan Digimap Indonesia, Ini Daftar Harganya
-
Local Media Summit 2025, Komdigi Beberkan Tantangan AI di Industri Media
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
4 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan dengan Prosesor Snapdragon, Sat Set untuk Multitasking
-
5 Rekomendasi HP Gaming Mulai Rp 1 Jutaan Saingan Infinix, Spek Tak Kalah Gahar
-
4 Rekomendasi Smartwatch Terbaik 2025, Baterai Tahan Lama hingga Fitur Lengkap
-
OpenAI Jadi Perusahaan Swasta Termahal di Dunia
-
Awas, Perangkat Xiaomi Kamu Tidak Akan Pernah Dapat HyperOS 3 jika Ada Ini
-
Itel A100C Diumumkan, Punya Desain Mirip OnePlus 15, Baterai Standby 32 Hari
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon