Suara.com - Satelit Starlink Elon Musk dapat menghasilkan layanan internet broadband global di seluruh dunia untuk siapa pun di planet ini.
Namun, para astronom telah memperingatkan terhadap peluncuran satelit milik Elon Musk, selama bertahun-tahun.
Sekarang, seorang profesor menyarankan satelit tingkat rendah bisa bersentuhan dengan pesawat komersial.
Andy Lawrence, Profesor Regius Astronomi di Universitas Edinburgh, menyarankan jumlah satelit di ruang angkasa pasti akan menyebabkan tabrakan.
Dari sana, tidak perlu banyak puing untuk menghujani Bumi.
Sementara sebagian besar akan terbakar di atmosfer, beberapa akan melewatinya dan bahkan sebagian kecil bisa menjatuhkan sebuah pesawat.
"Itu akan terjadi suatu saat nanti," katanya kepada The Sun.
Menurut dia, ada begitu banyak sampah, sesuatu akan menabrak pesawat dan 300 orang akan terbunuh, kecuali kita benar-benar berhati-hati.
“Mereka mengatakan bahwa mereka memiliki algoritme AI untuk menghindari tabrakan dan mereka memastikan satelit lama terbakar, jadi kami harus mempercayai mereka bahwa itu selalu berhasil, dan itu tidak akan berhasil,” jelas Andy Lawrence.
Baca Juga: Elon Musk Siap Danai Internet Starlink di Ukraina
Pada akhirnya, Elon Musk ingin menempatkan 40.000 satelit Starlink ke luar angkasa.
Saat ini, ada lebih dari 3.000 yang berputar-putar di atas kepala kita dan SpaceX memiliki izin untuk meluncurkan 9.000 lagi.
Pada 2019, perusahaan mengajukan permintaan untuk meluncurkan 30.000 lagi. Puing-puing dari pesawat ruang angkasa pribadi telah berhasil turun ke Bumi sebelumnya.
Pada Agustus lalu, potongan tiga meter dari puing-puing SpaceX yang seharusnya jatuh ke laut mendarat di sebuah peternakan di Australia.
Starlink memang memiliki manfaat yang sangat besar – seperti memberikan komunikasi kepada masyarakat Ukraina.
Tetapi Profesor Lawrence mengatakan, lebih banyak perhatian perlu dilakukan.
"Jika Anda memiliki sesuatu yang tidak terbakar sepenuhnya saat turun, maka ada benda yang menghujani atmosfer," katanya dilansir laman Metro.uk, Rabu (19/10/2022).
Profesor Lawrence telah menerbitkan sebuah buku berjudul Losing The Sky tentang masalah ini.
Dia mengatakan bahwa meskipun dia tidak ingin peluncuran satelit dihentikan, perlu ada penelitian lebih lanjut tentang efeknya.
“Sebagian besar saya katakan, demi Tuhan, pelan-pelan, mari kita lakukan studi yang tepat, mari kita cari tahu bagaimana melakukan ini sehingga kita semua bisa berbagi langit,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Xiaomi 17 Varian 1 TB Hadir pada Oktober, Harga Dibanderol Miring
-
Pelaku Industri ICT dan Digital Kompak Dukung Percepatan Digitalisasi Nasional Indonesia
-
Sony RX1R III Meluncur, Kamera Kompak Full-Frame 61MP Berteknologi AI dan Lensa ZEISS Sonnar
-
Petinggi MBG Menangis Usai Siswa Keracunan, Lex Wu Beri Sindiran: Kalau Gaji 3 Digit...
-
Investor Kakap Dilaporkan Siap Akuisisi Electronic Arts Ratusan Triliun, Saham EA Melesat
-
Poster Beredar, Honor MagicPad 3 Pro Jadi Tablet Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Limbah Plastik Jadi Sensor Air: Terobosan Para Peneliti UGM
-
AQUA AC Proshop BSD, Solusi Pendingin Udara Modern
-
Microsoft Flight Simulator 2024 Siap Mendarat di PlayStation 5 Akhir Tahun Ini
-
Biodata KarlTzy: Pro Player Mobile Legends yang Dua Kali Merasakan Juara Dunia