Suara.com - Tim nasional DOTA 2 Indonesia terlempar ke lower bracket usai kalah dari Filipina 1-2 pada semifinal upper bracket kejuaraan esport dunia IESF World Esports Championship 2022, Rabu (7/12/2022).
Bertanding di Earth Stage, Merusaka, Nusa Dua, Bali, timnas esports Indonesia sempat memimpin pada match pertama. Tetapi sayangnya tinas harus mengakui kehebatan Filipina di dua babak terakhir.
Timnas Indonesia diperkuat oleh Randy Muhammad Sapoetra "Dreamocel," Rafli Fathur Rahman "Mikoto," Syaid Muhammad Resky "Womy," Tri Kuncoro "Jhocam," Matthew Filemon "Whitemon," dan Brizio Adiputra Budiana "Hyde."
Sementara, Filipina menurunkan Eljohn Canonigo Andales "Andales," Charles Lewis de Guzman Delos Santos "Delos Santos,"Joel Rivera Pagkatotohan "Pagkatotohan," James Erice Manalo Guerra "Guerra," dan Jomari Morales Anis "Anis."
Pertandingan berlangsung sengit sejak awal dimulai. Pada match pertama, Filipina mencuri point kill terlebih dahulu yang kemudian langsung dibalas oleh Indonesia. Pada menit ke-18, tim Merah Putih mendapatkan momentum menumbangkan tiga pemain untuk menyamakan kedudukan 9-9.
Inisiasi pertarungan pada menit ke-22 kemudian menjadi titik balik Indonesia unggul dari Filipina. Hingga pada menit ke-38 saat tim Merah Putih berhasil membungkam dengan 30-15 untuk mengambil set pertama 1-0.
Pada babak kedua Filipina kembali mendapatkan kill pertama. Permaianan ketat saling balas terjadi dari awal pertandinga, hingga pertengahan. Indonesia kesulitan untuk mengejar ketika Filipina menginisiasi pertarungan pada menit ke-36 dan membawa permainan ke late game.
Alhasil, Filipina mengamankan match kedua untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Match penentu harus dimainkan dengan Filipina kembali lagi memimpin terlebih dahulu. Dengan set yang baik dari tim Merah Putih, Indonesia berhasil mengejar ketertinggalan. Permainan kembali menuju late game ketika kedudukan 28 sama pada menit ke-40.
Baca Juga: Hasil IESF 2022 Mobile Legends: Indonesia Kalahkan Kamboja, Lolos ke Grand Final
Pada saat krusial ini momentum sangat penting bagi kedua tim untuk menumbangkan lawan. Pertarungan terakhir Indonesia tak mampu bertahan hingga harus terlempar ke lower bracket saat Filipina akhirnya memenangi pertandingan 2-1.
"Game satu memang kita sudah bisa memprediksi gerak mereka, cuman kita telat timing, jadi kita punya timing yang nge-run down tapi ada aspek yang enggak bisa kita maksimalkan, ada yang miss satu gerakan, karena di DOTA memang gitu ada domino effect, sehingga late game-nya agak susah," kata pelatih timnas Indonesia Adit Rosenda usai pertandingan.
Menurut sang palatih, draft untuk opening awal sudah disiapkan bersama, sementara dua terakhir akan diserahkan kepada pemain yang lebih mengetahui kondisi dalam permainan.
Namun, ternyata Filipina memiliki line up yang kuat dengan Magnus yang punya karakter cepat, sehingga membuat tim Indonesia cukup keteteran.
"Lawan Filipina memang mereka jauh lebih solid, karena mereka tim secara semua player dalam satu tim berbulan-bulan bareng, sementara kita kurangnya itu karena kita cabutan satu-satu," ujar Adit.
Menurut Adit, Filipina lebih diuntungkan karena memiliki tim yang terbentuk sudah lama, sehingga dapat menentukan keputusan dengan cepat.
"Chemistry itu salah satu, DOTA itu bisa mengusai banyak aspek kalau misalkan kita mencoba banyak hal, kejadian A langsung solusinya A, B, C kalau baru gabung mikir dulu, karena DOTA dua detik saja sudah berpengaruh. Mereka sedikit lebih cepat ambil posisi karena mereka tim lama,” imbuhnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Wanita Juara Mobile Legends Asian Esports Games 2024, Bantai Filipina 4-2
-
Acer Siapkan Tim Terbaik DOTA 2 dan Valorant Indonesia, Rebut Total Hadiah Rp6 Miliar
-
Gak Cuma League of Legends, Ini 5 Hero Mobile Legends yang Mirip Dota 2
-
Berlaga di IESF WEC 2024, Timnas Esports Indonesia Main di 4 Nomor Game
-
Cetak Sejarah di eAsian Cup 2023, Timnas Esports Indonesia Disambut Kalungan Bunga
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Update Harga iPhone Terbaru Usai Update iOS 26, iPhone 16 Makin Murah?
-
Cara Bikin Foto Sinematik di Stasiun Pakai Gemini AI, Ini Kumpulan Prompt Ajaibnya
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 September: Raih Iniesta 111 dan Pack Gratis
-
Discord Jadi Alat Pemilu Gen Z Nepal: Kelebihan dan Kekurangan Platform Gamers Ini
-
Oppo K13s dan K13x Siap Meluncur, Tangguh Pakai Layar 120Hz Tahan Air
-
Rilis Bersamaan, Huawei Pura 80 Ultra Diklaim 'Pembunuh iPhone 17' karena Fitur Ini
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 September, Hadiah Son Heung-min Menanti
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 18 September: Klaim XM8, Bunny Bundle, dan Skin Draco
-
6 HP Rp1 Jutaan dengan Memori 128 GB Terbaik: Performa Stabil untuk Multitasking Harian
-
9 Kode Redeem FF Terbaru 18 September: Masih Aktif, Klaim Hadiah Skin MP40 Predatory Cobra