Suara.com - Regulator telekomunikasi Prancis (CNIL) telah mendenda Apple sebesar 8 juta euro atau sekitar 132,6 miliar karena telah mencuri data identitas dari pengunjung App Store yang menggunakan iOS 14.6 tanpa izin.
Hal ini dilakukan Apple untuk menargetkan pemasukan iklan perusahaan dengan cara mengetahui kebiasaan dari pengguna.
"Pengguna sebenarnya dapat mematikan penargetan iklan, tetapi diaktifkan secara default dan tidak dapat dinonaktifkan," ungkap CNIL, dikutip dari Engadget, Sabtu (7/1/2023).
Lebih lanjut dijelakan, dengan sistem yang diterapkan Apple pengguna tidak mungkin memberikan persetujuan yang sesuai dengan keinginan mereka.
"Beberapa pemeriksaan telah dilakukan antara 2021 dan 2022 untuk memastikan perusahaan menghormati aturan data," jelas CNIL.
Menanggapi permasalahan ini, Apple mengaku kecewa dengan keputusan tersebut dan berencana melakukan banding.
Perusahaan pembuat iPhone ini berpendapat bahwa sistem Search Ads-nya berjalan lebih baik dari merek lain dalam menawarkan pilihan atas iklan, dan tidak melacak pengguna lintas aplikasi atau situs web pihak ketiga.
"Kami kecewa dengan keputusan ini mengingat CNIL sebelumnya telah mengakui bahwa cara kami menayangkan iklan pencarian di App Store memprioritaskan privasi pengguna, dan kami akan mengajukan banding," ungkap Apple dalam sebuah pernyataan.
Sejauh ini Apple memang kerap tersangkut masalah dengan regulator Prancis. Pada tahun 2020, otoritas persaingan negara mengeluarkan denda yang setara dengan USD 1,2 miliar kepada Apple atas dugaan pelanggaran antimonopoli dalam rantai distribusinya.
Baca Juga: India Wajibkan Penggunaan USB-C di Smartphone Mulai 2025
Perusahaan juga mendapat denda sebesar USD 27,3 juta di tahun yang sama atas pelambatan kinerja iPhone.
Berita Terkait
-
Apple Batalkan Rencana Rilis iPhone SE Generasi 4 Tahun Depan
-
India Wajibkan Penggunaan USB-C di Smartphone Mulai 2025
-
Apple Akan Sematkan Kamera Beresolusi 48MP pada iPhone 15
-
Strategi Apple Bikin Harga iPhone 15 dan iPhone 15 Plus Bisa Lebih Murah
-
Apple Tunjuk Pemasok Asal China untuk Produksi Layar iPhone 15 Series
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024