Suara.com - Pakar keamanan siber sekaligus Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkap soal bagaimana hacker membobol sistem PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang bermuara pada dugaan kebocoran data.
Diketahui dugaan kasus kebocoran data KAI ini berdampak pada sejumlah informasi yang dicuri peretas seperti informasi karyawan, data pelanggan, data perpajakan, catatan perusahaan, informasi geografis, sistem distribusi informasi, dan berbagai data internal lainnya.
Berdasarkan investigasi CISSReC, Pratama mengungkapkan kalau peretas yang membobol PT KAI adalah geng ransomware bernama Stormous. Kelompok hacker itu sudah masuk ke sistem KAI sekitar seminggu sebelum informasi peretasan diumumkan.
Dia melanjutkan, geng ransomware Stormous ini mendapatkan akses masuk ke sistem PT KAI melalui akses VPN menggunakan beberapa kredensial dari beberapa karyawan.
"Setelah berhasil masuk mereka berhasil mengakses dashboard dari beberapa sistem PT KAI dan mengunduh data yang ada di dalam dashboard tersebut," ungkap Pratama dalam siaran pers, Selasa (16/1/2024).
Selain itu, Stormus juga membagikan tangkapan layar (screenshot) sebuah dashboard yang merupakan dashboard yang diakses menggunakan kredensial salah satu karyawan KAI yang mereka dapatkan.
"Sehingga ini mempertegas bahwa memang Stormouse masuk melalui akses internal karyawan yang berhasil mereka dapatkan, baik itu melalui metode phising serta social engineering, atau mereka membeli kredensial tersebut dari peretas lain yang menggunakan malware log stealers," sambung dia.
Pratama menduga kalau PT KAI sudah menyadari adanya serangan siber itu dan sudah melakukan beberapa mitigasi seperti menghapus dan menonaktifkan portal VPN di situs mereka.
Disebutkan kalau itu adalah jalan masuk peretas yang kemudian mengakses sistem PT KAI serta menghapus beberapa kredensial yang berhasil didapatkan oleh geng ransomware Stormous.
Baca Juga: Kabar Kena Serangan Siber, PT KAI Gelar Investigasi
Hanya saja upaya itu dinilai sia-sia. Ia melanjutkan, geng Stormus sudah berada di sistem PT KAI hampir seminggu, bukan satu jam.
"Mereka bukan baru satu jam masuk ke dalam sistem PT KAI, namun sudah hampir satu minggu mereka berhasil masuk dan mengunduh data yang ada di dalam sistem," paparnya.
Pratama menganggap kalau mitigasi yang dilakukan PT KAI tidak efisien karena ada kemungkinan hacker sudah memasang backdoor di dalam sistem perusahaan. Hal ini yang kemudian bisa dijadikan akses untuk kembali ke dalam sistem PT KAI kapanpun para hacker mau.
"Karena tentu saja mereka tidak akan mau melepaskan begitu saja target peretasan mereka," lanjut Pratama.
Jika PT KAI tidak dapat menemukan backdoor tersebut, Pratama menyarankan kalau salah satu langkah yang paling aman untuk dilakukan adalah melakukan deployment sistem di server baru dengan menggunakan backup data yang dimiliki perusahaan.
"Menurut data yang berhasil kami gali, terdapat 82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor serta hampir 22.5 ribu kredensial pelanggan dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI. Data kredensial tersebut didapatkan dari sekitar 3.300 URL yang menjadi permukaan serangan external dari situs PT KAI tersebut," terang Pratama.
Diketahui geng ransomware Stormus telah membagikan contoh data yang mereka bobol dari PT KAI sebesar 2.2 GB dalam bentuk file terkompres dan diberi nama KAI.rar.
"Geng peretas Stormous memberikan tenggat waktu selama 15 hari kepada PT KAI untuk melakukan negosiasi dan membayar tebusan yang mereka minta yaitu sebesar 11,69 BTC atau hampir setara dengan Rp 7,9 miliar rupiah dan mengancam akan mempublikasikan semua data yang mereka dapatkan jika tebusan tidak dibayarkan," tutup Pratama.
Berita Terkait
-
Kabar Kena Serangan Siber, PT KAI Gelar Investigasi
-
Hacker Minta Tebusan Rp7,8 Miliar Demi Keamanan Data, Ini Tanggapan PT KAI
-
Viral Dugaan Kebocoran Data KAI, Hacker Minta Tebusan Rp 7,8 Miliar
-
Begini Nasib Said Aqil Siroj di KAI Setelah Dukung Anies-Muhaimin
-
KAI Diserang Ransomware, Data Penumpang Ada yang Bocor?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan