Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan kronologi soal awal mula isu sejumlah menteri mundur Kabinet INdonesia Maju (KIM) periode 2019-2024.
Menkominfo menjelaskan, awal mula isu menteri Jokowi mundur ini bermula dari opini yang dilontarkan Ekonom Faisal Basri. Ia menyebut kalau topik 15 menteri mundur tersebut hanyalah sebuah opini dari sang ekonom, meski Budi Arie tak menyebut namanya.
"Itu kan opini, orang berpendapat. Satu ekonom berpendapat, disampaikan ke media, terus semua orang suruh percaya? Nanti dulu, faktanya enggak begitu kok," ungkap Budi Arie dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Kominfo TV, dikutip Minggu (21/1/2024).
"Tapi itu pendapat, opini. 15 menteri mau mundur itu opini, bukan fakta," timpalnya lagi.
Ia mengaku sudah memeriksa informasi tersebut ke sejumlah menteri yang diisukan mundur dari Kabinet Jokowi.
"Faktanya saya sudah cek satu-satu. Bu ini ada berita begini enggak bu? Pak ada berita begini bener enggak? Enggak, semua membantah. Jadi daripada media tanyakan satu-satu menteri itu mending saya suruh jawab saja, isu tersebut tidak benar," tutur Budi Arie.
Budi Arie pun menilai kalau isu itu mencuat karena bertepatan dengan ajang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden alias Pemilu 2024 serta Pilpres 2024.
"Kura-kura dalam perahu, sudah tahu pura-pura tidak tahu. Itulah begitu, ini dinamika biasa menjelang 14 Februari," jawab Budi Arie saat ditanya apakah isu ini berkaitan dengan ajang Pemilu.
"Ini kan mau masa krusial, biasalah semua manuver, semua usaha. Boleh saja enggak apa-apa. Namanya usaha. Cuma kan kita harus luruskan yang benar. Kalau memang faktanya enggak ada, kami harus sampaikan apa adanya," jelasnya.
Awal mula isu menteri mundur
Isu mundurnya Sri Mulyani pertama kali diungkapkan oleh ekonom senior Faisal Basri dalam sebuah diskusi baru-baru ini. Faisal bahkan mengatakan Sri Mulyani adalah menteri Jokowi yang paling siap mundur.
"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta.
Yah dukungan Jokowi dalam kontestasi politik Pemilu 2024 terhadap pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi alasan utama.
Tak hanya itu Faisal juga mengatakan Sri Mulyani dan Prabowo juga kerap berbeda pendapat, terutama untuk masalah anggaran.
"Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," sambungnya.
Dalam acara program Closing Bell CNBC Indonesia, Faisal mengatakan kabar para menteri teknokrat untuk mundur merupakan hal yang logis karena teknokrat orang yang memiliki nilai etik dan moral yang kuat, baik itu ekonomi seperti Sri Mulyani, maupun nonekonom seperti Basuki.
Berita Terkait
-
Siap Persembahkan Kemenangan di Subang, Majalengka dan Sumedang Untuk Prabowo-Gibran, Maruarar Teriak Satu Putaran
-
5 Pejabat Ini Tinggalkan Jokowi, Demi Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
-
Sri Mulyani Pamer Foto Bareng Jokowi di Tengah Desas-desus Mundur
-
Isu Mundur Menteri Berjamaah! Jokowi Menyangkal, Sri Mulyani Irit Bicara
-
Tidak Takut! Ganjar Pranowo Sebut Jokowi, Dalam Proyek Pembangunan Bendungan yang Bikin Konflik Wadas
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Baterai Awet hingga Berhari-hari Meski Aplikasi Nyala Terus
-
5 HP Snapdragon 8 Elite Termurah, Performa Monster Harga Bersahabat
-
Ingin Tetap Ramping, Studio Game Clair Obscur Menolak Ekspansi
-
HP Murah Vivo Y31d Siap ke Indonesia: Fitur Tahan Banting dengan Baterai Jumbo
-
9 HP Redmi RAM 8 GB Harga Rp1 Jutaan, Lancar Jaya Dipakai Multitasking
-
Teaser Resmi Beredar, 'HP Flagship Killer' Motorola Signature Debut 7 Januari 2026
-
Master Camera Ring Xiaomi 17 Ultra: Gimmick atau Game-Changer Fotografi?
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Desember: Klaim Paket Winter 115 dan Ratusan Rank Up
-
Lupa Bayar Iuran? Ini Cara Mengecek Tagihan BPJS Kesehatan di Mobile JKN