Suara.com - Samsung Galaxy S24 resmi diluncurkan ke Indonesia dengan fitur teknologi kecerdasan buatan atau yang disebut sebagai Galaxy AI. Namun muncul rumor kalau Galaxy AI ini tidak lagi gratis sampai 2025.
MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Verry Octavianus menyatakan, Galaxy AI memang saat ini eksklusif untuk trio yang mencakup Samsung Galaxy S24, Samsung Galaxy S24 Plus, dan Samsung Galaxy S24 Ultra.
Verry menyatakan, fitur AI yang ada di Galaxy S24 series ini memerlukan prosesor yang kuat, baik itu dari central processing unit (CPU) maupun graphics processing unit (GPU).
"Samsung Galaxy S24 memang Galaxy AI pertama. Kalau kita mau melakukan sesuatu yang optimal, kita butuh prosesor yang kuat, CPU-GPU yang kuat," ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
"Ini adalah langkah awal Samsung dalam mengembangkan AI," lanjut dia.
Sayang Verry masih belum mengungkap kelanjutan Galaxy AI apakah tetap gratis atau bayar hingga 2025 ke depan. Ia mengaku belum mendapatkan informasi langsung dari Samsung pusat.
"Untuk ke depannya seperti apa kami belum mendapatkan informasi lebih lanjutnya," imbuh dia.
"Nanti tunggu saja update dari kami selanjutnya," kata Verry.
Sebelumnya President and Head of Mobile eXperience (MX) Business Samsung Electronics, TM Roh akhirnya menanggapi soal rumor fitur Galaxy AI soal gratis atau berbayar mulai tahun depan.
Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Series Resmi Hadir di Indonesia, Debut Galaxy AI
Galaxy AI adalah beragam fitur AI yang menjadi andalan di Samsung Galaxy S24 series. Namun muncul informasi kalau fitur ini tak lagi gratis pada 2025 besok.
TM Roh mengakui kalau perusahaan memerlukan biaya besar dalam pengembangan Galaxy AI. Tapi sebenarnya mereka pun tidak tahu soal kelanjutan fitur tersebut.
Namun Roh tak menutup kemungkinan kalau fitur AI di HP Samsung selanjutnya bisa saja berbayar.
“Menurut analisis kami, ada berbagai kebutuhan akan mobile AI. Jadi akan ada konsumen yang puas menggunakan kemampuan AI secara gratis. Lalu mungkin ada pelanggan yang menginginkan kemampuan AI yang lebih kuat dan bahkan mau membayarnya," katanya, dikutip dari Android Authority, Selasa (30/1/2024).
"Jadi, dalam pengambilan keputusan ke depan, kami akan mempertimbangkan semua faktor tersebut,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Samsung Galaxy S24 Series Resmi Hadir di Indonesia, Debut Galaxy AI
-
Rupanya Galaxy F14 Versi Baru Ponsel Ini
-
Lagu Musisi UMG Terancam Hilang dari TikTok, Ada BTS hingga Taylor Swift
-
Deretan Tren Ini Bakal Dorong Peningkatan Kecerdasan Buatan di Indonesia
-
Exynos 2200 Setara Snapdragon Berapa? Begini Tes Performanya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi